Salin Artikel

Presiden Jokowi: Jangan Sampai Kita Terpecah Belah Gara-gara Pilihan...

Presiden didampingi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi bersilahturahim dengan paguyuban warga Jawa Sumatera. 

"Indonesia negara besar, tidak heran banyak orang Jawa hidup di Sumut dan orang Sumut hidup di Jawa. NKRI punya 714 suku, bandingkan dengan Singapura yang hanya punya empat suku atau Afganistan dengan tujuh suku," kata Jokowi, Minggu.

"Perbedaan suku, agama, adat, dan tradisi membuat kita besar. Di Sumut saja banyak ucapan salam, ada horas, di Pakpak njuah-juah, di Karo beda lagi mejuah juah. Bayangkan dari Sabang sampai Merauke," sambungnya.

Jokowi tak lupa berpesan agar pergantian bupati, gubernur, presiden, atau wali kota tidak membuat perpecahan dan konflik.

Dia berharap warga Indonesia rukun sentosa karena kerukunan akan mengantar pada kesejahteraan. 

"Di daerah masih seperti itu, untungnya di Sumut tidak. Jangan sampai kita terpecah belah gara-gara pilihan, kita harus tetap satu sebagai bangsa Indonesia," ucap dia.

Sebelum meninggalkan lokasi, Jokowi dan Edy Rahmayadi meladeni permintaan swafoto dan salaman warga.

Setelah itu, bersama Pangdam I BB, MS Fadillah Sabrar, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan dan Bupati Serdangbedagai Soekirman bergerak menuju Jalan Williem Iskandar-Pancing, yang menjadi lokasi utama penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke 27.

Acara besar ini berlangsung pada 3 sampai 12 Oktober mendatang. Diikuti utusan kafilah dari 34 provinsi, MTQ Nasional ini memperlombakan tujuh cabang dan 13 kategori.

Penutupan acara rencananya akan dilakukan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

https://regional.kompas.com/read/2018/10/07/18131221/presiden-jokowi-jangan-sampai-kita-terpecah-belah-gara-gara-pilihan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke