Salin Artikel

3 Tahun Jembatan Rusak, Warga Kesulitan Akses Pelayanan Kesehatan

Akibatnya, sekitar seratusan kepala keluarga di dua dusun tersebut kesulitan mengakses pelayanan kesehatan dan urusan administrasi kependudukan.

Jembatan sepanjang 15 meter dan lebar 6 meter tersebut merupakan penghubung dua dusun ke kantor kepala desa dan puskesmas pembantu (Pustu).

Dua dusun dimaksud yakni Dusun Lae Engganenggan dan Dusun Lae Alim. Sementara kantor kepala desa berada di Dusun Lae Rambong dan Pustu berada di Dusun Tapian Nauli.

Partomuan Naibaho (48), warga Desa Lae Rambong mengatakan, jembatan itu sangat vital bagi masyarakat di dua dusun tersebut. 

"Ada dua dusun yang memanfaatkan jembatan itu agar bisa ke Pustu dan kantor kepala desa. Namun karena rusak terpaksa keliling melewati beberapa dusun," katanya.

Partomuan mengatakan, jika kondisi jembatan bagus, jarak tempuh warga ke Pustu dan kantor kepala desa hanya 7 kilometer. Namun karena keliling menggunakan jalan dusun lain, jarak tempuh menjadi 20 km.

Kerusakan jembatan sudah disampaikan pada pejabat di Desa Lae Rambong. Bahkan warga menyampaikannya dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) desa pada 2017 dan 2018.

"Namun sejauh ini tak ada respons sama sekali," ungkap Partomuan.

Warga pun mempertanyakan penggunaan dana desa yang diperkirakan bisa mendanai perbaikan jembatan. 

Selain desa, warga sudah menanyakan ke Pemerintah Kabupaten Dairi dan anggota DPRD Kabupaten Dairi. Namun belum mendapat jawaban. 

Hingga kini, kepala desa setempat belum merespons konfirmasi melalui pesan whats app dan sambungan telepon seluler. 

https://regional.kompas.com/read/2018/09/25/19420971/3-tahun-jembatan-rusak-warga-kesulitan-akses-pelayanan-kesehatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke