Salin Artikel

Nelayan: Satu Gas Melon untuk Tiga Hari, Lebih Hemat dari Minyak...

MEDAN, KOMPAS.com - Ratusan nelayan di tiga kecamatan yakni Panai Hulu, Panai Tengah dan Bilah Hilir, tak melaut.

Mereka berbondong-bondong mendatangi kantor Kepala Desa Tanjunghaloban, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. Mereka adalah penerima sepaket konverter kit.

Alat yang diberikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial bersama Asisten Manager Sales Administration Domestic Gas Pertamina MOR I, Muhammad Tahir itu akan menghemat ongkos mereka saat melaut nanti.

"Pemberian 310 konverter ini adalah bagian dari pelaksanaan program konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas. Khususnya untuk nelayan di seluruh Indonesia," kata Ego Syahrial, Jumat (21/9/2018).

Dengan menggunakan konverter kit berbahan bakar elpiji, lanjutnya, penggunaan bahan bakar kapal jadi lebih hemat dan efisien. Sehingga, memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi nelayan kecil.

"Para nelayan akan menerima regulator tekanan tinggi dan rendah pada tabung LPG, selang karet untuk mesin, tabung gas 3 kilogram, konverter kit BBM ke BBG dan mesin kapal," ucap Ego disambut tepuk tangan.

Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu yang turut hadir menambahkan, dengan menggunakan gas sebagai bahan bakar, nelayan sudah berkontribusi melestarikan lingkungan.

"Selain membangun ekonomi masyarakat, penggunaan bahan bakar gas mengurangi pencemaran karena ramah lingkungan. Ekosistem laut pun terjaga," imbuhnya.

Sementara Muhammad Tahir mengatakan, distribusi paket perdana gas melon di Kabupaten Labuhanbatu merupakan tugas yang diemban Pertamina untuk program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) bagi nelayan.

"Sesuai instruksi pemerintah, Pertamina telah melaksanakan pembagian paket konverter kit kepada nelayan secara bertahap sejak Oktober 2017," kata dia.

Untuk nelayan di Sumut jumlahnya mencapai 1.042 paket, tersebar di beberapa kabupaten. Di Labuhanbatu sebanyak 197 paket, Tapanuli Tengah 420 paket, Labuhanbatu Utara 59 paket, Mandailing Natal 315 paket, dan Samosir 51 paket.

Di luar Sumut, yaitu di Provinsi Riau sebanyak 595 paket yang terdiri dari Kota Pekanbaru sebanyak 67 paket, Kabupaten Kampar 459 paket, dan Kabupaten Indragiri Hilir 69 paket.


Tahir bilang, para penerima adalah nelayan kecil sesuai Peraturan Presiden Nomor 126 tahun 2015 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan untuk Nelayan Kecil.

Mereka adalah nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT), berbahan bakar bensin atau solar dan memiliki daya mesin di bawah 13 Horse Power (HP).

"Mulai 2016 sampai 2017 telah dibagikan sebanyak 23.500 lebih paket konverter kit. Untuk Desember 2018 sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 294 K/10/MEM/2018 akan dibagikan lagi sebanyak 25.000 paket untuk 55 kabupaten dan kota di Indonesia," ungkap Tahir.

Pelaksana Tugas Bupati Labuhanbatu Andi Suhaimi Dalimunthe berharap program konversi membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan di Kabupaten Labuhanbatu.

Lebih Hemat

Syahrial, nelayan yang ditemui di tepian Sungai Bilik mengaku senang kapalnya kini memakai bahan bakar gas. Alasannya lebih hemat.

Biasanya, setiap hari dia harus membeli bensin sebanyak 7 liter dengan harga Rp 10.000 perliter. Total Rp 70.000 tiap hari yang dikeluarkannya.

"Kalau tangkapan banyak, bisalah menutupi. Kalau ikan sedang sulit, rugilah kami.." kata pria yang sudah puluhan tahun melaut ini.

Dengan menggunakan gas yang dia beli seharga Rp 18.000 per tabung, dia bisa menggunakannya untuk tiga hari.

"Satu gas melon untuk tiga hari, lebih hemat dari minyak. Jadi uangnya bisa untuk keperluan lain, kami ini nelayan kecil.." pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/09/21/23215451/nelayan-satu-gas-melon-untuk-tiga-hari-lebih-hemat-dari-minyak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke