Salin Artikel

Kisah 3 Bocah Disekap Ibu Angkat, Tubuh Penuh Luka dan Dikurung bersama Binatang

KOMPAS.com - Tiga bocah berhasil lolos dari tangan besi ibu angkatnya yang menyekap mereka bersama puluhan binatang di sebuah rumah toko (ruko) di Jalan Mirah Seruni, Panakukang, Makassar, pada hari Minggu (16/9/2018) malam.

Ibu tiri yang bernama Acci alias Memei alias Gensel (40) itu akhirnya ditangkap polisi setelah berusaha kabur.

Tahun 2017, Memei ternyata pernah berurusan dengan polisi karena menyiksa tiga bocah malang tersebut.

Kompas.com menelusuri kisah perjuangan OW (11), US (5), dan DV (2 tahun 6 bulan) lolos dari siksaan ibu tirinya.

Untuk membebaskan kedua adiknya, OW harus meyakinkan terlebih dahulu kedua adik tercintanya agar mau berpencar ketika berhasil keluar dari ruko.

Apabila berpencar, ibu tiri mereka tidak akan menangkap mereka lagi bertiga dan salah satu dari mereka akan bisa mencari pertolongan, kata OW.

Kesepakatan pun tercapai. OW dan kedua adiknya mencari jalan untuk lolos dari ruko yang penuh dengan anjing, kucing dan binatang kesayangan Acci, ular.

Usaha ketiga anak tersebut pun berhasil. Ketiganya berhasil keluar dari ruko pada hari Minggu (16/9/2018) malam. OW segera memisahkan diri dari kedua adiknya untuk mencari pertolongan.

Sementara itu, US dan DV sempat berkeliaran di jalan di malam hari dan akhirnya warga sekitar menolong kedua anak tersebut.

"Sang kakak OW ini mengatakan kepada kedua adiknya, agar berpisah sehingga kesulitan ditemukan oleh ibu angkatnya. Sang kakak ini pun kabur entah kemana,” kata Satgas PPA Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ardian Arnold, Senin (17/9/2018).

Sebelum kabur, US sempat mengambil satu pasang baju buat DV adiknya dan dia sendiri. US juga mengambil uang celengan OW, kakaknya, sebesar Rp 32.000 yang katanya akan diberikan ke OW kalau suatu hari kembali bertemu.

Sesuai kesepakatan, setelah lolos dari ruko, ketiga anak tersebut pun berpencar dan mencari tempat perlindungan dan pertolongan.

DV pertama kali diselamatkan oleh petugas keamanan yang berada di sekitar lokasi. Tak berselang lama, warga menemukan US di lokasi yang sama. Warga pun akhirnya membawa kedua anak tersebut ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar.

Saat itu, OW masih belum diketahui keberadaannya.

Sehari sesudahnya, petugas dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar, segera melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Makassar, Senin (17/9/2018), tanpa OW.

“Dua orang anak ini sudah kita amankan dan masih dilakukan pencarian seorang lagi yang berhasil kabur," kata Satgas PPA Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ardian Arnold saat ditemui di markas Polrestabes Makassar, Senin (17/9/2018).

Pihak kepolisian segera menindaklanjuti kasus tersebut dan mencari OW. 

“Ini kasus lama, terulang kembali. Pernah kasus penyekapan dan penyiksaan ini terjadi pada tahun lalu, makanya kita pantau terus ketiga bocah ini," kata Adrian.

"Tahun lalu, si ibu angkat berjanji tidak mengulangi perbuatannya dan berjanji merawat ketiga bocah tersebut dengan baik,” katanya.

Ardian menjelaskan, dalam kasus kedua kalinya ini, sang ibu angkat menyekap dan menyiksa ketiga bocah dengan mengurungnya bersama puluhan Sebab di ruko tersebut terdapat puluhan binatang seperti anjing, ular, dan kucing.

Saat dibawa melapor ke markas Polrestabes Makassar, petugas juga melakukan visum terhadap US dan DV di RS Bhayangkara. Hasilnya, tubuh mereka dipenuhi luka, bahkan ada luka mirip sundutan rokok.

“Banyak lukanya di tubuh kedua bocah ini. Kedua bocah ini disiksa oleh ibu angkatnya yang juga berhasil kabur dan masih dalam pencarian. Ini kasus sudah pernah terjadi pada tahun 2017 lalu, namun kembali terulang dan bahkan lebih sadis,” kata Ardian, Satgas PPA Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Senin (17/9/2018).

Petugas segera melakukan perawatan medis terhadap US dan DV. Selain itu, pendamping ahli juga diberikan untuk kedua anak malang tersebut.

US pun sempat menceritakan kepada petugas pengalaman pahitnya ketika disekap bersama puluhan binatang oleh ibu tirinya, Acci.

“Dengan pendekatan khusus, bocah perempuan US ini cerita kalau selama ini mereka dipaksa membersihkan kotoran hewan piaraan ibu angkatnya, Acci seperti anjing, ular dan kucing. Ketiga bocah ini juga disiksa, buktinya banyak luka disekujur tubuh US dan DV. Bahkan terlihat ada kulit masih memerah seperti bekas sundut rokok," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar Andi Tenri Palallo kepada wartawan, Senin (17/9/2018).

Petugas kepolisian akhirnya berhasil meringkus Acci alias Memei setelah mendapat informasi bahwa Memei mendatangi Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar, bersama pengacaranya, Senin (17/9/2018) malam.

Kedatangan Memei tersebut bermaksud ingin mengambil paksa OW, US dan DV. Namun, petugas menolak permintaan Memei dan memanggil polisi. Setelah berhasil ditangkap dan diinterogasi, polisi akhirnya berhasil menemukan OW.

OW kabur dan berlindung di rumah ibu asuhnya yang pertama, Ani, yang juga menjadi pembantu rumah tangga Memei, di jalan Toddopuli 6 yang berjarak sekitar 2 kilometer dari ruko.

“Dari keterangan Memei, polisi kemudian mendatangi sebuah rumah pendeta di Jl Toddopuli 6, namun OW juga tidak ditemukan. Selanjutnya, polisi melakukan pencarian di rumah ibu Ani yang merupakan ibu asuh pertama OW yang juga pembantu rumah tangga Memei,” kata Panit Resmob Polsekta Panakukang, Ipda Robert Hariyanto Siga.

Sumber: KOMPAS.com (Hendra Cipto)

https://regional.kompas.com/read/2018/09/18/06400361/kisah-3-bocah-disekap-ibu-angkat-tubuh-penuh-luka-dan-dikurung-bersama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke