Salin Artikel

Kapten dan ABK Asal Indonesia Diculik di Perairan Sabah Malaysia

Belum diketahui siapa kelompok yang menyandera kedua WNI asal Majene tersebut.

Keduanya, Syamsul Saguni (40) dan Usman Yunus (35), warga Desa Lalattedong dan Desa Tallu Banua, Kecamatan Sendana, Majene, diduga diculik saat berlabuh di dermaga Pulau Gaya di semporna sabah malaysia.

Keluarga korban menduga, insiden penculikan terjadi pada Selasa sekitar pukul 01.00 waktu Sabah Malaysia. ABK kapal pencari ikan Sabah Malaysia yang berawak 4 orang, semuanya warga negara Indonesia.

Dari 4 ABK, dua orang asal Indonesia disandera kelompok bersenjata. Keduanya berada di kapal nelayan Dwi Jaya I milik Perusahaan Perikanan Sabah Malaysia.

Penculikan kemudian dilaporkan oleh salah satu awak kapal yang bersembunyi di kompartemen kapal saat insiden terjadi.

Hingga kini, lokasi keduanya dan para penculik belum diketahui.

Ahmad, keluarga Usman, mengaku telah ditelepon langsung salah satu rekan Usman yang mengaku selamat dari penculikan.

Menurut dia, perusahaan tempat Usman dan rekannya bekerja telah melaporkan kasus ini ke polisi air di Malaysia.

“Tadi temannya di kapal yang lolos dari penculikan menelepon keluarga di Majene menyampaikan kalau dia diculik sekelompok orang tak dikenal di perairan Malaysia,” ujar Ahmad.

Hingga saat ini, Kepolisian Sabah Malaysia tengah memburu kelompok penculik yang diyakini menculik dua nelayan Indonesia di Perairan Semporna, Sabah, Malaysia.

Kasus penculikan nelayan asal Majene yang bekerja di perusahan perikanan di Malaysia ini adalah yang keempat kalinya.

Terakhir kali, beberapa bulan lalu, dua nelayan asal Majene juga diculik sekelompok orang bersenjata yang belakangan diketahui adalah anggota Kelompok Abu Sayyaf.

Namun dengan negosiasi panjang yang melibatkan semua pihak, kedua nelayan akhirnya bisa dibebaskan dengan selamat oleh kelompok penculik.

https://regional.kompas.com/read/2018/09/13/14385681/kapten-dan-abk-asal-indonesia-diculik-di-perairan-sabah-malaysia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke