Salin Artikel

Selamatkan Burung Maleo Tanpa Pamrih, Ka Jaka Terima Penghargaan dari Menteri

Warga Desa Bangio Kecamatan Pinogu yang berada di dalam hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Gorontalo ini mendapat apresiasi atas dedikasinya melakukan konservasi burung maleo (Macrocephalon maleo) tanpa pamrih.

“Saya bahagia, apa yang saya kerjakan mendapat penghargaan dari pemerintah,” kata ka Jaka, Sabtu (1/9/2018).

Penghargaan itu diterimanya saat peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) di Tangkoko, Bitung, 10 Agustus 2018 lalu,

Sehari-hari, Ka Jaka adalah petani. Setelah mengurus kebunnya, dia meluangkan waktu untuk mengelola ladang peneluran maleo di Pohulongo, yang termasuk kawasan taman nasional.

Setiap hari, dia mengumpulkan telur burung endemik Sulawesi dari alam untuk dipindahkan ke kotak penetasan yang dibuatnya.

Pemindahan ini dilakukan untuk menghindari risiko telur dimangsa predator atau diambil orang yang tidak bertanggung jawab.

Pemindahan telur maleo dilakukan dengan hati-hati. Kedalaman dan suhu tanah harus diperkirakan agar telur dapat menetas.

Ladang peneluran maleo ini berada di daerah yang terdapat panas bumi (geotermal).

Anakan maleo yang sudah menetas kemudian dilepas ke alam.

Ladang peneluran maleo dikelola Ka Jaka dan sejumlah warga Desa Bangio sejak akhir tahun lalu.

Tidak hanya memindahkan maleo, mereka juga membersihkan lahan di sekitarnya dari semak yang mengganggu.

“Kami bersyukur, Ka Jaka dan warga  lainnya turut mengeloa kawasan taman nasional secara mandiri. Kesadaran ini tumbuh dari masyarakat,” kata Bagus Tri Nugroho, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional I Limboto, Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

https://regional.kompas.com/read/2018/09/04/15570631/selamatkan-burung-maleo-tanpa-pamrih-ka-jaka-terima-penghargaan-dari-menteri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke