Salin Artikel

Ratusan Sopir Angkot Bengkulu Demo Tuntut Grab Berhenti Beroperasi

Aliansi angkot lima warna se-Kota Bengkulu ini melakukan aksi mogok. Mereka menuntut agar mode transportasi online Grab dilarang beroperasi hingga mempunyai izin sebagai angkutan umum.

Ketua aliansi angkot lima warna Yupiter Kenedi, koordinator lapangan aksi Endang dan beberapa perwakilan supir angkot ini kemudian menemui Sekda Provinsi Bengkulu Nopian Andusti.

"Kami meminta Grab dilarang beroperasi," kata Yupiter.

Pertemuan antara perwakilan sopir angkot dan pemerintah menghasilkan tiga poin kesepakatan. 

Pertama, Pemerintah Provinsi Bengkulu akan menindaklanjuti kegiatan hearing antara Pemerintah Provinsi Bengkulu dan aliansi angkot lima warna Kota Bengkulu tentang keberadaan Grab dengan cara memerintahkan penutupan sementara (meng-offline-kan) kendaraan yang belum memiliki izin angkutan umum.

Hal ini sesuai dengan peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108 Tahun 2017.

Kedua, Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Kominfotik dan Dinas Perhubungan akan mengadakan pertemuan atau rapat koordinasi dengan pihak Grab atau PT STI (Solution Transportasi Indonesia) dan instansi terkait lainnya pada tanggal 5 September 2018.

Ketiga, Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Kominfotik dan Dinas Perhubungan akan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan Satpol PP untuk melakukan pengawasan terhadap Angkutan Sewa Khusus Online yang tidak atau belum memiliki izin sebagaimana dimaksud.

Setelah mendapatkan jawaban atas aksinya, ratusan sopir angkot tersebut membubarkan diri dengan tertib.

https://regional.kompas.com/read/2018/08/29/09000001/ratusan-sopir-angkot-bengkulu-demo-tuntut-grab-berhenti-beroperasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke