Salin Artikel

Relawan Padamkan Kebakaran di Lereng Menoreh dengan Sekat Bakar

Tidak ada korban akibat kebakaran ini. "Saya harap ini hanyalah kejadian alam biasa bukan akibat puntung rokok atau kelalaian warga," kata Ariadi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kulon Progo, Selasa (28/8/2018).

Musim kemarau masih melanda Kulon Progo. Daerah perbukitan Menoreh salah satu kawasan dataran tinggi yang mengalami dampak kekeringan luas di musim ini. Gugur daun dari pohon yang memenuhi lereng memenuhi lahan.

Lereng itu berada di pinggir jalan. Api diperkirakan berawal dari jalanan lantas merambat ke atas. Api cepat sekali merambat di antara gugur daun kering jati dan mahoni yang memenuhi lereng. Api juga cepat merambat akibat hembus angin yang kencang.

Pemadam kebakaran yang sudah siaga kesulitan menangani kebakaran itu akibat kontur bukit yang terjal.

"Damkar yang sudah siap juga tidak bisa, karena sudah merambat ke tengah, terus kemudian tidak bisa dijangkau," kata Samingin, warga Banjarsari.

"Musim pohon jati dan mahoni meranggas membuat banyak daun kering terjilat api cepat sekali," katanya.

Tak ada rotan akar pun jadi. Warga, relawan, dan BPBD memutuskan untuk membuat sekat bakar atau lokalisir api merambat. Warga dan relawan saling membantu dalam mengumpulkan daun kering pohon jati dan mahoni agar api tidak lagi merambat. Cara ini efektif. Para relawan bisa menghentikan sebaran api yang telah menyala selama tiga jam.

Ariadi sendiri menyatakan pihaknya dan sejumlah warga akan berjaga di lokasi tersebut.

"Kami masih siaga bersama warga dan relawan menjaga kemungkinan api masih meluas agar tidak membahayakan pemukiman warga," kata Ariadi.

https://regional.kompas.com/read/2018/08/28/20465631/relawan-padamkan-kebakaran-di-lereng-menoreh-dengan-sekat-bakar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke