Salin Artikel

6 Fakta Terbaru Gempa Lombok, Kekurangan Air Bersih hingga Pembangunan Rumah Korban

KOMPAS.com - Sumber air tertutup longsor akibat gempa, warga Dusun Sanjang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, mengalami kekurangan air bersih.

Warga pun terpaksa menempuh perjalanan jauh dengan medan yang sulit untuk mendapatkan air bersih di Dusun Sembalun Bumbung.

Selain itu, pasca gempa membuat Kantor Pos Mataram kewalahan menangani distribusi paket. Hal ini membuat warga yang hendak mengambil paket harus rela mencari sendiri di gudang.

Berikut fakta-fakta terbaru bencana gempa di Lombok, NTB. 

1. Warga korban bencana kekurangan air bersih

Sumber air di Propok yang berada di jalur pendakian Gunung Rinjani di Terean tertutup longsor pasca gempa. Akibatnya, 304 kepala keluarga dengan 986 jiwa di Dusun Sanjang mengalami kekurangan air bersih.

Salah satu lokasi terdekat untuk mendapat air bersih adalah di Dusun Sembalun. Sayangnya, lokasi Dusun Sembalun sangat jauh dan medannya sulit. Jarak yang jauh tidak dipedulikan warga Sanjang untuk mendapatkan air bersih bagi keluarganya.

Hal serupa juga terjadi di Dusun Senaru, Lombok Utara. Dusun yang dulunya berlimpah air bersih itu saat ini warganya harus merogoh kocek untuk mendapatkan air bersih.

"Saya membeli air untuk tangki 2.500 liter saja, sebesar 100 ribu rupiah," kata Nur, warga Dusun Senaru.

Seperti diketahui, sumber air di Dusun Senaru mengalami kekeringan atau tertutup longsor pasca gempa.

2. Gedung sekolah banyak digunakan untuk pengungsian

Selain mengalami kerusakan, banyak gedung sekolah yang masih layak digunakan untuk menampung pengungsi.

Hal itu membuat Dinas Pendidikan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), belum bisa melaksanakan sekolah darurat pasca gempa.

"Lahan di Mataram sangat terbatas, berbeda dengan ketersediaan lahan seperti di kabupaten lain, misalnya di Lombok Utara atau Lombok Timur yang rata-rata memiliki lahan luas sehingga bisa membangun sekolah darurat," kata Lalu Muhammad Sidik, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Mataram, Senin (27/8/2018).

Berdasar data yang diterima Dinas Pendidikan di Mataram, 42 unit sekolah tingkat SD dan SMP mengalami rusak berat, sedang dan ringan pascagempa.

3. Sekolah gratis di Lombok kekurangan terpal

Pemilik sekolah gratis, Munawir Haris, mengatakan, saat ini sekolah miliknya kekurangan terpal untuk kegiatan pemulihan trauma bagi murid-murdinya.

Sebelum bencana gempa, Munawir Haris memiliki sekolah gratis dengan 111 murid yang terdiri dari tingkat SD Islah Bina Al Umah dan SMP Anak Pantai.

Munawir mengatakan, terpal-terpal sangat dibutuhkan anak didiknya yang sebagian besar adalah anak-anak yatim piatu, anak-anak TKW atau anak-anak dari keluarga tidak mampu.

"Tapi sampai sekarang belum juga mendapatkan bantuan itu. Padahal permintaan kami sederhana hanya mminta terpal dan selimut, itu saja," kata Haris, dilansir dari Antara, Minggu (26/8/2018).

Dari pengamatan Antara, bangunan sekolah gratis milik Haris itu rusak berat dan rawan roboh.

4. Pasca gempa, Kantor Pos Mataram kewalahan distribusikan paket

Tidak sedikit karyawan Kantor Pos di Mataram yang menjadi korban gempa bumi. Hal ini membuat pelayanan paket di Kantor Pos Mataram tidak maksimal.

"Saya sudah empat kali cek paket yang dikirim dari Wonosobo, Jawa Tengah, sejak Rabu (15/8/2018). Kita disuruh cari sendiri," kata Indriyanto, warga Ampenan, kepada Antara.

Indriyanto dan warga yang ingin mengambil paket pun memahami kondisi tersebut. Keterbatasan personil membuat kantor pos tidak sempat mengelompokkan barang sesuai tanggal kirim.

"Terlalu banyak barang sedang yang mengerjakan sedikit," katanya

5. Rumah korban gempa harus selesai dibangun dalam 6 bulan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mengatakan, rumah korban gempa harus selesai dalam enam bulan ke depan.

Menurut data sementara, ada 11 ribu unit rumah warga yang sudah masuk dalam data. Rumah-rumah tersebut akan segera dibangun dan selesai dalam waktu 6 bulan.

Total kerusakan rumah akibat gempa mencapai puluhan ribu unit.

"Rehabilitasi atau pembangunan kembali rumah warga korban gempa dngan bantuan pemerintah sebesar 50 juta per unit ini harus dikerjakan dalam enam bulan selesai," kata Basuki.

6. Mensos Agus kunjungi korban gempa

Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita mengunjungi korban gempa bumi yang berada di posko pengungsian di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Minggu (26/8/2018).

"Hari ini, saya melanjutkan tugas yang diamanahkan Presiden Joko Widodo untuk mengunjungi saudara-saudara kita yang menjadi korban gempa di Pulau Sumbawa," kata Mensos Agus sebelum bertolak ke Sumbawa dari Bandara Internasional Lombok, Kabupaten Lombok Tengah, seperti dikutip Antara.

Sebelumnya, Mensos Agus mengunjungi ratusan kepala keluarga yang mengungsi di posko pengungsian kantor Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (25/8/2018), pukul 21.00 WITA.

Sumber (KOMPAS.com: Sandro Gatra/ Antara: Nirkomala, Endang Sukarelawati, Riza Fahriza)

https://regional.kompas.com/read/2018/08/27/13232461/6-fakta-terbaru-gempa-lombok-kekurangan-air-bersih-hingga-pembangunan-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke