Salin Artikel

HUT RI Ke-73, Warga Sulap Sampah Plastik Jadi Penghias Kampung

Sampah plastik yang digunakan berupa botol minuman, gelas minuman, dan lembaran plastik lainnya.

Sebelum digunakan, warga membersihkan sampah plastik tersebut. Kemudian memberi warna merah dan putih.

Setelah diwarnai, sampah plastik itu digunakan untuk menghiasi kampung. Mulai dari pagar, gapura, dan hiasan lainnya. Nuansa merah putih nampak indah dan cantik menggantikan umbul-umbul.

Tak hanya itu, warga membuat kreasi sampah plastik dengan berbagai variasi termasuk mendekorasi payung, sehingga warnanya terlihat indah.

Payung yang telah diberi hiasan atau variasi warna dan gambar tersebut digantung bersama botol minuman dan gelas yang telah diberi warna merah dan putih, sehingga warga yang melintas di bawahnya dapat merasakan langsung nuansa kemerdekaan.

Salah seorang warga, Ita Rahman mengatakan, dalam memperingati dan mengisi kemerdekaan, warga dituntut untuk berkreasi dan memanfaatkan sumber daya yang ada.

“Untuk membuat pernak-pernik tujuh belasan, cukup membuat kreasi dari bahan yang mudah didapat. Salah satunya adalah sampah plastik dari botol minuman. Hasilnyapun ditentukan dari pola yang akan dibuat,” tuturnya, Kamis (18/8/2018).

Persiapan ini dilakukan selama 3 hari, dan sejak memasuki Agustus, nuansa merah putih dari sampah plastik sudah terlihat menghiasi kampung.

Untuk lebih memotivasi warga, pihak Kecamatan Malangke Barat, memberikan apresiasi dan motivasi kepada para warga.

Salah satunya dengan memasang hasil kreasi mereka di depan kantor kecamatan sebagai sarana membangun hubungan emosional antar warga dan tetap menjaga kebersihan lingkungan.

"Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-73 di Malangke Barat memang terlihat ramai dan indah, dimana masyarakat menginisiasi dengan memanfaatkan berbagai macam sampah plastik menjadi pernak-pernik kemerdekaan,” ucap Sulpiadi, Camat malangke Barat.

Sulpiadi menjelaskan, bagi warga, kegiatan ini adalah sebuah kreasi dan inovasi sekaligus upaya warga dalam mencintai lingkungannya.

“Ini adalah bentuk kecintaan warga terhadap lingkungannya dengan mengumpulkan sampah plastik yang tidak hanya dibuang percuma, tetapi dapat menjadi sesuatu yang bernilai seni,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/08/16/10234081/hut-ri-ke-73-warga-sulap-sampah-plastik-jadi-penghias-kampung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke