Camat Lela Rikardus Pieterson mengatakan, saat terdampar, paus dalam keadaan mati.
"Saat ditemukan oleh warga pada Sabtu (28/7/2018) lalu, paus sudah mati dan membusuk. Tubuhnya sudah hancur, mungkin matinya sudah seminggu," ucap Rikardus kepada Kompas.com, Rabu (1/8/2018).
Menurut Rikardus, paus tersebut diduga mati akibat terseret gelombang besar, sejak Senin (23/7/2018) lalu.
Saat ini kondisi tubuh paus hanya tersisa kulit dan usus perut.
"Kami masih telusuri dan identifikasi jenis paus yang terdampar itu," ucap Imam singkat.
https://regional.kompas.com/read/2018/08/01/10415091/seekor-paus-mati-terdampar-di-sikka-ntt