Salin Artikel

Gelombang Tinggi, Pencarian Nelayan Hilang Dihentikan

Pencarian warga Padukuhan Salak, Desa Giriwungu, Kecamatan Panggang ini dihentikan sejak Kamis (19/7/2018) karena gelombang tinggi.

"Kalau prosedurnya 7 hari, tapi kita tidak bisa melakukan pencarian lewat laut. Sebab gelombang sangat tinggi tidak memungkinkan jika kita melaut," ujar Koordinator SAR Satlinmas Korwil II, Marjono, Jumat (20/7/2018).

Meski demikian, pihaknya masih memantau melalui darat. Pihaknya juga berkoordinasi dengan SAR Korwil III, Parangtritis dan SAR Korwil IV Kulon Progo serta para pemancing.

Ia mengaakan, kecil peluang untuk korban ditemukan selamat. Bahkan jika melihat arah gelombang laut, korban diperkirakan berada di perairan Jawa Tengah.

"Kita tidak bisa mendahului (hidup dan meninggal). Jika dilihat dari arus kemungkinan mengarah ke barat," tuturnya.

Berita sebelumnya, seorang nelayan, Sutardi (30), hilang setelah terperosok dan jatuh dari tebing setinggi 30 meter ke laut ketika hendak menjaring ikan di Pantai Nampu, Giriwungu, Sabtu (14/7/2018) malam. 

Sekretaris SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul, Surisdiyanto mengatakan, Sabtu malam, korban bersama beberapa rekan nelayannya menginap di tebing sekitar pantai Nampu.

Saat itu korban tengah beristirahat setelah memasang jaring. Setelah beristirahat, korban bersama Sakir (46) berusaha untuk menarik jaring dari atas tebing Pantai Nampu sekitar pukul 23.00 WIB.

"Saat menarik jaring tersebut, papan kayu yang dipakai korban sebagai tumpuan mendadak runtuh. Korban terjatuh dari ketinggian sekitar 30 meter," pungkasnya. 

https://regional.kompas.com/read/2018/07/20/19350731/gelombang-tinggi-pencarian-nelayan-hilang-dihentikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke