Salin Artikel

Insiden Lampu Mati di Semifinal Piala AFF, PLN Menolak Disalahkan

"Selama penyelenggaraan Piala AFF, sejak 1 Juli, pihak pengelola stadion hanya memanfaatkan listrik dari PLN untuk kepentingan penerangan di luar stadion saja," kata Manajer Komunikasi Hukum dan Administrasi PLN Distribusi Jawa Timur, Dwi Suryo Abdullah, Jumat (13/7/2018).

Sementara lampu sorot yang digunakan untuk menerangi lapangan sepak bola dipasok dari genset berkapasitas 600 kilo Watt (kW) yang disediakan oleh pihak pengelola atau panitia pelaksana.

"Genset itu memang tidak memiliki cadangan daya, sehingga bisa sewaktu-waktu lampu akan padam jika genset mengalami gangguan," jelasnya.

Pihak PLN, kata Dwi, sebenarnya sudah menawarkan layanan khusus kepada pihak penyelenggara untuk membantu memasok pasokan listrik ke lampu sorot lapangan, atau bahkan sebagai pasokan utama.

"Tapi pihak penyelenggara tetap memilih pasokan listrik dari PLN yang berdaya sambung 41,5 kVA itu hanya untuk penerangan di luar lampu sorot," ucapnya.

Seperti diberitakan, lampu sorot lapangan Stadion Delta Sidoarjo sempat padam beberapa saat menjelang adu finalti pada laga semi final piala AFF U19 2018 antara Timnas Indonesia melawan Timnas Malaysia.

Timnas Indonesia gagal melaju ke partai final karena kalah dalam adu pinalti dengan skor 2 : 3.

https://regional.kompas.com/read/2018/07/13/16055551/insiden-lampu-mati-di-semifinal-piala-aff-pln-menolak-disalahkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke