Salin Artikel

Bima Arya yang Kembali Berjaya di Kota Bogor...

Data masuk 100 persen pada pukul 20.45 WIB, Bima Arya-Dedie Rachim mengungguli kandidat lainnya dengan perolehan suara 44,61 persen.

Pasangan nomor urut tiga ini unggul suara di semua kecamatan. Raihan suara incumbent ini paling banyak berada di Kecamatan Bogor Utara. Di sana, Bima-Dedie memperoleh dukungan suara sebanyak 48 persen.

Posisi kedua, berdasarkan quick count, ditempati pasangan Achmad Ru'yat-Zaenul Mutaqin. Pesaing terberat Bima-Dedie yang diusung Gerindra, PKS dan PPP, ini memperoleh suara sebesar 30,66 persen.

Sementara, dua calon lainnya, Edgar Suratman-Sefwelly Gynanjar yang maju melalui jalur independen mendapatkan 12,40 persen diposisi ketiga, dan pasangan Dadang Danubrata-Sugeng Teguh Santoso berada di posisi empat dengan 12,33 persen.

Kemenangan Bima-Dedie ini sebelumnya sudah diprediksi oleh sejumlah kalangan dan lembaga survei.

Menurut Manager Riset Charta Politika, Muslimin Tanja, hasil survei terakhir menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap pasangan ini cukup tinggi di atas 70 persen.

“Di atas kertas, ketika survei kepuasan publik terhadap incumben itu tinggi di atas 70 persen, biasanya cenderung akan terpilih kembali. Masyarakat sudah melihat prestasi apa yang sudah dilakukan dan merasa puas,” ucap Tanja.

Jokowi hingga SBY

Ucapan selamat atas hasil quick count terhadap pasangan Bima Arya-Dedie Rachim pun datang dari Presiden RI Joko Widodo.

Di sela kegiatannya ketika menyapa seluruh simpatisan dan pendukung Badra (Bima Arya-Dedie Rachim) di posko pemenangan, Bima mengaku, telah dihubungi oleh Jokowi.

"Assalamualaikum, Pak Bima Arya. Selamat ya atas kemenangannya. Sampaikan juga ke Kang Dedie. Sampaikan salam saya," ujar Bima menceritakan tentang ucapan selamat dari Jokowi.

Dalam obrolan lewat telepon yang berlangsung selama satu menit itu, Bima menyampaikan bahwa sebagai kepala daerah dirinya siap membantu dan bersinergi dengan pemerintah pusat untuk menuntaskan program-program prioritas.

"Ya, berbincang sebentar seputar sinergi antara daerah dengan pusat," ujar Bima.

Sebelumnya, ucapan yang sama juga disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Tidak hanya SBY, Ketua Kogasma Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono juga mengatakan hal serupa.

"Mungkin Pak SBY dan Mas AHY juga sudah menyaksikan hasil quick count ini," sebutnya.

Partai Demokrat merupakan salah satu partai pengusung pasangan Bima Arya-Dedie Rachim dalam Pilkada Kota Bogor. Selain Demokrat, partai lainnya adalah Golkar, PAN, Hanura, Nasdem, Perindo dan PBB.

Mengenai kemenangannya versi quick count ini, Bima mengaku, belum sempat berkomunikasi dengan kandidat-kandidat yang menjadi pesaingnya.

"Dari paslon lain belum (telepon), mungkin masih proses," kata Bima.

Pertarungan jilid dua

Pilkada Kota Bogor 2018 menjadi ajang pembuktian bagi Bima Arya dan Achmad Ru'yat. Keduanya kembali dipertemukan untuk bertarung memperebutkan kursi nomor satu di Kota Bogor.

Ketika itu, Bima datang sebagai penantang Ru'yat yang notabenenya sebagai petahana.

Manager Riset Charta Politika, Muslimin Tanja, mengatakan, Bima saat itu mampu unggul karena dari sisi keterpuasan publik terhadap kinerja Achmad Ru’yat saat menjabat Wakil Wali Kota Bogor periode 2009-2014 sangat rendah.

“Ada perbedaan di situ. Sehingga penantang waktu itu Bima Arya, cukup punya peluang besar untuk menyalip. Dan pada akhirnya mampu mengalahkan Achmad Ru'yat," sebut Tanja.

"Nah, sekarang, posisi Bima sebagai incumbent sudah terlalu kuat. Agak sulit dengan waktu yang singkat bagi penantang untuk mengalahkan incumben (Bima Arya) saat ini,” kata dia menjelaskan. 

https://regional.kompas.com/read/2018/06/28/11445221/bima-arya-yang-kembali-berjaya-di-kota-bogor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke