Salin Artikel

Forum Silaturahmi Masyarakat Magelang Doa Bersama untuk Dukung Ganjar-Yasin

Hadir dalam kegiatan itu, calon Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin. Sementara doa bersama dipimpin oleh ayah kandungnya sendiri, KH Maimoen Zubair, yang merupakan pimpinan Pondok Pesantren Al Anwar Sarang.

Ketua Forsima Faizal Sastro menjelaskan, doa bersama yang bertepatan dengan tradisi syawalan menjadi wujud dukungan kepada Ganjar-Yasin yang tidak lama lagi akan bertarung pada Pilkada Jateng, 27 Juni 2018.

Menurutnya, Ganjar-Yasin merupakan pasangan yang sesuai dengan konsep Forsima, yakni menggabungkan dua kekuatan nasionalis dan religius.

"Konsep Forsima adalah bagaimana kekuatan nasionalis dan religius bersatu. Konsep ini terwakili oleh Mas Ganjar dan Gus Yasin, sehingga ideal untuk memimpin Jateng ke depan," jelas Sastro, di sela-sela kegiatan.

Sastro berujar, Ganjar Pranowo adalah sosok yang mewakili anak muda berjiwa nasionalis, sementara Taj Yasin anak muda religius. Dua kekuatan tersebut selama ini tidak terimplementasi sampai ke masyarakat tingkat bawah (grass root).

Lebih lanjut, dukungan kepada pasangan nomor urut 1 tersebut dilakukan dengan gerakan-gerakan kultural, seperti syawalan atau tradisi sepekan setelah lebaran.

"Gerakan kultural seperti syawalan, yakni tradisi yang dilakukan tidak yang budaya muslim tapi non muslim juga melakukannya. Mereka ikut bakdan (silaturami)," ungkapnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Taj Yasin mengaku ingin melihat provinsi ini dengan lebih jujur. Yasin ingin mengajak masyarakat meneruskan hal yang baik dan memperbaiki yang masih kurang.

"Kita ingin jujur, Jateng itu ada indahnya enggak sih, ada baiknya enggah sih. Saya bertanya seperti itu karena ingin mengajak masyarakat Jateng, ayolah kita katakan yang sebenarnya, kalau ada yang baik ayo diteruskan, kalau ada yang kurang mari kita perbaiki," papar Yasin.

Taj Yasin atau biasa dipanggil Gus Yasin itu mengakui bahwa sebuah pemerintahan pasti tidak luput dari kekurangan, karena pada hakikatnya tidak ada yang sempurna di dunia. Itulah sebab perlu adanya perbaikan dan inovasi untuk menuju kebaikan.

"Kekurangan pasti ada, lantaran dunia itu tidak ada yang sempurna. Itu lah yang sesuai dengan Islam, bahwa kita harus melanjutkan yang baik tetapi juga harus berinovasi," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2018/06/23/11530501/forum-silaturahmi-masyarakat-magelang-doa-bersama-untuk-dukung-ganjar-yasin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke