Salin Artikel

Anas: Banjir Bandang Disebabkan Gerakan Tanah di Lereng Gunung Raung

Banjir disebabkan pergerakan tanah di Gunung Pendil yang menyebabkan longsoran tanah saat intensitas hujan tinggi sejak dua hari terakhir.

"Banjir bandang bukan karena illegal logging tapi pergerakan tanah dan hujan," jelas Anas di lokasi bencana Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Jumat (22/6/2018).

"Ada gerakan tanah (sleding) di lereng Gunung Raung sisi Banyuwangi, tepatnya dari kawasan Gunung Pendil akibat curah hujan tinggi dua hari ini," tambahnya.

Dari laporan BPBD Banyuwangi, sambung Anas, Gunung Pendil adalah gunung yang muncul dari muntahan lahar akibat ledakan Gunung Raung ratusan tahun silam.

Karena itu, Gunung Pendil tidak terlalu solid dan rawan longsor.

Diperkirakan, ada dua juta kubik material terbawa longsoran yang terjadi sejak akhir 2017.

Luapan lumpur yang terjadi di Desa Alasmalang karena penumpukan kayu berukuran besar di bawah jembatan Alasmalang, sehingga aliran air sungai tidak lancar dan meluap hingga ke jalan raya dan rumah warga.

"Ke depannya, kontruksi jembatan ini akan kita ubah sehingga tidak ada penumpukan kayu seperti ini," katanya.

"Kami juga akan mengajak warga yang berpotensi terdampak untuk lebih tanggap bencana. Karena ini memang faktor alam, kita harus beradaptasi juga, meminimalisir risiko," jelasnya.

Dia menunjukkan, kayu-kayu besar yang terbawa air adalah kayu utuh bukan bekas potongan penebangan hutan.

"Lihat saja kayunya utuh besar-besar, bukan potongan. Kalau numpuk pasti ya meluap," kata Anas.

Dia juga mengatakan, ada 500 hektar lebih lahan pertanian yang rusak akibat banjir bandang yang masuk wilayah Kecamatan Songgon dan Singojuruh.

"PVMBG sudah turun pada bulan Mei lalu untuk meneliti kejadian ini dan sudah ada paparan kepada kami," jelas Anas.

Tiga Ancaman

Sementara itu, Agus Budianto Kepala bidang mitigasi gerakan tanah PVMBG menjelaskan, ada tiga ancaman yang terjadi pada gunung berapi yaitu erupsi, gempa, dan pergerakan tanah.

"Saat ini yang terjadi di lereng Gunung Raung adalah pergerakan tanah di kemiringan lereng dan di sana ada material lepas saat Gunung Raung meletus yang menumpuk termasuk pada erupsi 2014 lalu," jelasnya.

Selain itu, sejak dua bulan terakhir, curah hujan cukup rendah dan secara tiba-tiba menjadi tinggi pada dua hari terakhir sehingga terjadi anomali cuaca.

Hal ini juga menjadi salah satu penyebab longsoran yang mengakibatkan banjir bandang di Sungai Badeng.

"Jadi air mengalir melalui jalur lahar dingin. Tapi ini bukan lahar dingin karena tidak ada aktivitas vulkanik yang mengikutinya," pungkas Agus.

https://regional.kompas.com/read/2018/06/22/21493391/anas-banjir-bandang-disebabkan-gerakan-tanah-di-lereng-gunung-raung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke