Salin Artikel

"Alhamdulillah, Akhirnya Bisa Mudik"

Begitu sampai di Bio Farma, keempat anak dan satu menantunya bersalaman dan pamit. Air mata pun terlihat menetes dari salah satu anaknya.

Tanpa banyak berkata-kata, empat dari lima anak dan satu menantu naik ke atas bus menuju Solo.

"Anak saya semuanya mudik ke Solo, ikut program mudik gratis. Hanya saya, bapaknya, dan anak yang bungsu yang enggak pergi," ujar Sutarti kepada Kompas.com, belum lama ini.

Penjual Nasi Padang

Kenangan Sutarti kembali ke 15 tahun lalu saat ia pertama kali mengembara di Bandung. Sejumlah usaha sudah dilakukan, hingga warga Jatayu Bandung ini berjualan nasi padang bersama suaminya yang juga berasal dari Padang.

Seperti menemukan jodoh. Usaha nasi padang miliknya itu cukup berkembang dan bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga SMA.

Walaupun untuk keperluan lainnya, ia harus mengerem karena uang yang dihasilkan dari berjualan tidak terlalu besar.

"Uangnya buat yang penting-penting saja. Termasuk mudik, kalau lagi tidak ada uang ya tidak mudik. Untungnya ada program mudik bareng di Bio Farma, alhamdulillah, akhirnya bisa mudik," ucapnya.

Program mudik gratis yang diselenggarakan BUMN termasuk Bio Farma sangat membantu orang-orang seperti dirinya.

Apalagi Lebaran yang berdekatan tahun ajaran baru membuat mudik bukan skala prioritas.

"Pasti pengen mudik. Siapa yang tidak mau berkumpul sama keluarga saat Lebaran. Tapi kalau uangnya lagi rebutan dengan kebutuhan lain, urusan mudik jadi belakangan. Apalagi keluarga saya banyak, ongkosnya juga banyak," tuturnya.

Untungnya, ada tetangganya yang bekerja di Bio Farma. Dari tetangganya itu pulalah dia mengetahui ada program ini. Begitu tahu, ia langsung mendaftar.

Waktu yang dinanti pun tiba. Satu per satu dari 22 bus Program Mudik Bersama yang digagas Kementerian BUMN.

Program ini dibuat untuk menekan angka kemacetan dan kecelakaan lalu lintas akibat arus mudik.

Direktur Utama Bio Farma, M Rahman Roestan mengatakan, perusahaannya memberangkatkan 1.000 pemudik ke 17 kota di pulau Jawa.

Antara lain Cilacap, Banyumas, Kebumen, Purworejo, Yogya, Solo, Brebes, Tegal, Pekalongan, Kendal, Semarang, Tasik, Banjar, Pangandaran, Majalengka, Cirebon, dan Kuningan.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibangding 2017 lalu yang hanya membawa 400 pemudik.

Ia berharap, para pemudik bisa sampai ke kampung halamannya tepat waktu dan tidak kelelahan.

"Untuk menambah kenyamanan, selama diperjalanan kami menyediakan fasilitas obat-obatan untuk pencegahan jika ada peserta mudik yang sakit," tutupnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/06/11/06463201/alhamdulillah-akhirnya-bisa-mudik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke