Salin Artikel

34 TKI Asal NTT Meninggal di Malaysia Sepanjang 2018

Pelaksana Tugas Kepala BP3TKI Kupang Siwa mengatakan, sebagian besar TKI yang meninggal bekerja di Malaysia.

"Data TKI yang meninggal dari Januari hingga akhir Bulan Mei 2018 ada 35 orang. Dari TKI yang meninggal itu, 34 meninggal di Malaysia dan satu meninggal di Afrika Selatan," ungkap Siwa kepada Kompas.com, Minggu (3/6/2018).

Dari 35 orang TKI yang meninggal tersebut, lanjut Siwa, sebanyak 26 orang berjenis kelamin laki-laki dan sembilan orang perempuan

Siwa merinci, para TKI yang meninggal itu paling banyak berasal dari Kabupaten Malaka (9 orang), kemudian Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) (6 orang), Flores Timur (5 orang), Ende (4 orang).

Selanjutnya, Kabupaten Kupang, Manggarai Timur, Belu dan Sumba Barat, masing-masing dua orang dan Timor Tengah Utara (TTU), Sikka dan Kota Kupang, masing-masing satu orang.

"Penyebabnya, 22 orang TKI meninggal dunia karena sakit, dua TKI tenggelam, satu orang dibunuh, satu orang kecelakaan kerja, satu orang disiksa, satu orang digigit ular, dan tujuh orang tidak diketahui penyebabnya," jelasnya.

Kasus terbaru TKI asal NTT yang meninggal di Malaysia, yakni Nico Robertus dan Herman Flan.

Nico Robertus adalah warga Desa Haewuli, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka. Nico meninggal pada tanggal 22 Mei 2018 di Sandakan, Sabah, Malaysia akibat sakit stroke.

Sementara itu, Herman Flan asal Kabupaten Ende, meninggal dunia pada 27 Mei 2018, dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Tanjung Karang Selangor Malaysia akibat sesak napas.

Adapun, jumlah TKI asal NTT yang meninggal di luar negeri khususnya di Malaysia, dalam rentang waktu beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan.

Berdasarkan data BP3TKI Kupang, jumlah TKI yang meninggal pada tahun 2013 sebanyak 31 orang, tahun 2014 menurun menjadi 21 orang, tahun 2015 sebanyak 28 orang, tahun 2016 naik menjadi 49 orang, dan tahun 2017 meningkat pesat menjadi 62 orang.

https://regional.kompas.com/read/2018/06/03/09210141/34-tki-asal-ntt-meninggal-di-malaysia-sepanjang-2018

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke