Salin Artikel

Dedi Mulyadi Ajak Warga Hindari Politik "Prostitutif" di Bulan Ramadhan

Upaya itu biasanya dilakukan oleh para politikus yang ingin mendapatkan suara masyarakat secara instan, seperti di momen bulan puasa atau Ramadhan sekarang menjelang pelaksanaan pilkada serentak serta persiapan pemilihan legislatif dan presiden tahun depan.

"Kalau dalam politik itu niatnya hanya untuk mendulang suara saja, maka seluruh kebijakan politiknya akan jangka pendek, visi jangka pendek dan silaturahmi antara yang dipilih dan pemilih itu akan sebentar saja. Maka, seperti itu bukan politik idiologi, tapi politik prostitutif yang diatur oleh seorang germo," jelas Dedi Mulyadi bersama sesepuh Partai Golkar, Aburizal Bakrie, saat buka bersama warga Babelan Kota, Kabupaten Bekasi, Minggu (27/5/2018) sore.

Politik instan yang diatur seorang germo, tambah Dedi, akan merugikan masyarakat sebagai pemilih. Soalnya, cara politik seperti itu akan hanya berlaku saat kepentingan pencoblosan saja antara masyarakat dengan yang dipilihnya. Sedangkan program dan gagasannya belum pernah sama sekali terbukti dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Justru masyarakat sebagai pemilih untuk memilih calon pemimpin yang rugi. Karena politik prostitutif ini tak bisa dilihat apa visi dan misi untuk membangun kesejahteraan masyarakat ke depan," ungkapnya.

Selama ini, Dedi mengaku, berkeliling bersama masyarakat di bulan puasa sudah dilakukan selama hampir 15 tahun. Dengan cara bertemu dengan masyarakat, ia akan mengetahui semua permasalahan dan keinginan warga di berbagai daerah Jawa Barat.

Cara berkeliling seperti ini melahirkan program yang dapat diaplikasikan selama dirinya menjabat Bupati Purwakarta dua periode, dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Acara buka bersama warga ini bertema Memanen Cinta Ramadhan, saya menapaki keliling di bulan puasa sudah 15 tahun, ada saksinya sekarang ini Pak Kiai Jujun Junaedi," tambah dia.

https://regional.kompas.com/read/2018/05/28/09353391/dedi-mulyadi-ajak-warga-hindari-politik-prostitutif-di-bulan-ramadhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke