Salin Artikel

Kisah "Spiderman" Cantik Asal Grobogan, Pilih Panjat Tebing daripada Jadi Polisi (3)

Gadis cantik berhijab itu baru saja pulang dari Kejuaraan Dunia Panjat Tebing - IFSC World Cup 2018 di Chongqing, China, yang digelar 6 Mei lalu, dengan menorehkan prestasi sebagai peserta tercepat untuk kategori Speed Climbing Performa.

‎Ayu menggulung atlet Rusia, Elena Timofeeva, jawara di sejumlah super series panjat tebing dan bahkan nyaris memecahkan rekor dunia balapan di dinding panjat vertikal.

Dalam video berdurasi pendek yang viral di media sosial, aksi Ayu saat memanjat dinding vertikal setinggi 50 kaki dalam hitungan waktu 7,51 detik memukau. Ayu melesat cepat bak Spiderman.

Dia merayap dinamis melawan efek gravitasi mengungguli lawannya. Kecepatan Ayu mendekati rekor dunia yang pernah ditorehkan atlet Rusia, Iulina Kaplina, dengan catatan waktu 7,46 detik. Kaplina sebenarnya juga tampil dalam kejuaraan ini, tetapi gugur di babak penyisihan.

Pilih panjat tebing

Ayu yang lahir dari keluarga petani diharapkan keluarganya untuk menjadi polisi. Namun, dia memilih panjat tebing dan tetap yakin bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya melalui jalan ini.

"Sejak kecil, orangtua berharap saya bisa menjadi polisi. Namun, hal itu kandas karena saya lebih memilih panjat tebing. Saat ada pendaftaran polisi, saya lebih berat berlatih dan mengikuti kejuaraan panjat tebing. Kesempatan itu belum tentu datang kedua kali," ungkap Ayu.

"Saat ini, panjat tebing adalah jalan hidup saya. Dan cita-cita saya, hanya ingin membahagiakan ayah dan ibu," tambahnya kemudian.

Dia mengaku sempat kepikiran juga belakangan ini untuk mengikuti seleksi menjadi polisi. Hanya saja, usianya sudah tak memenuhi persyaratan lagi.

"Saat ada pendaftaran Polri, saat itu juga saya harus berlatih untuk mengikuti kejuaraan.‎ Saya berat jika harus meninggalkan dunia panjat tebing. Saat ini, umur saya sudah lewat untuk mengikuti seleksi Polri. Mungkin Allah punya kehendak lain," kata Ayu.

Saat ini, yang ada di dalam benak Ayu adalah berusaha mewujudkan kebahagiaan untuk kedua orangtuanya. Melalui dunia panjat tebing, Ayu‎ bertekad mengharumkan nama Indonesia, orangtua serta kampung halamannya.

"Asian Games, tim kami bertekad memborong medali. Semoga terlaksana dengan baik. Saya minta doa dan dukungan dari semuanya. Saya juga mengejar poin sebagai persyaratan masuk PNS. Itu yang dijanjikan pemerintah.‎ Peluang ini akan saya manfaatkan sebaik-baiknya demi kebahagiaan orangtua," tuturnya.

Bersambung ke halaman dua: Ramadhan bersama keluarga sebelum berlatih lagi

 

Suasana hangat dalam balutan kesederhanaan menyelimuti momen berbuka puasa di rumah keluarga Ayu, Minggu (21/5/2018) petang.

Ayu yang mengenakan hijab coklat, kaus panjang putih dan celana jins hitam membantu ibundanya, Maryati (48), mempersiapkan hidangan santap buka puasa.‎

Menu buka puasa kali ini memang sengaja khusus diracik oleh Maryati untuk putri bungsu kesayangannya itu‎.

Sebelumnya, Ayu telah mengutarakan keinginan kepada ibunya supaya bisa dimasakkan sayur asem berikut lauk pauk pelengkapnya, seperti ikan dan tempe goreng. ‎Masakan khas Jawa tersebut adalah makanan kesukaan Ayu sedari kecil.

"Ayu itu gemar sekali masakan Jawa terutama pecel, sayur asam dan tempe goreng. Ayu pengen dimasakkan itu sebelum kembali ke Yogyakarta berlatih panjat tebing. Ayu kangen masakan saya karena Ayu itu jarang pulang sejak kuliah," kata Maryati.

Bunyi alarm penanda waktu berbuka puasa nyaring terdengar dari rumah Ayu. ‎Ayu dan keluarganya dengan ramah mempersilakan para tamu masuk melahap masakan yang tersedia. Hidangan tersaji lesehan di lantai keramik beralaskan tikar.

Ayah Ayu, S Sanjaya (55), lantas memanjatkan doa sebelum bersantap bersama. Rampung doa terucap, Ayu mengisi satu per satu gelas dengan siraman kuah es buah sebagai menu awal pembatal puasa.‎

Ayu yang disebut rajin shalat serta rutin berpuasa itu kemudian ‎menyodorkan setiap gelas yang terisi kepada keluarganya dan para tamu. Ada kakek, ayah, ibu, paman, bibi, keponakan dan empat tamu.

"Alhamdulillah puasa hari ini berjalan lancar. Silakan makan, anggap saja rumah sendiri. Maaf menu makan ala kadarnya. Saya itu paling suka sayur asem, pecel dan tempe," kata Ayu kemudian tersenyum.

Malam itu adalah kesempatan terakhir bagi Ayu untuk bisa berbuka puasa tahun ini di rumahnya. Selanjutnya, Ayu akan lebih banyak menghabiskan waktu Ramadhan di Yogyakarta bersama rekan sesama atlet‎ Pelatnas.‎

"Malam ini saya harus balik ke Yogyakarta untuk kembali berlatih menyongsong Asian Games. Meski cuma beberapa hari di rumah, namun rasa kangen ini sudah cukup terobati. Saya berangkat berboncengan dengan teman naik motor," kata Ayu.

https://regional.kompas.com/read/2018/05/22/07383361/kisah-spiderman-cantik-asal-grobogan-pilih-panjat-tebing-daripada-jadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke