Salin Artikel

Bandung Kini Miliki Masjid Berbasis "Full Digital"

"Maksud full digital ini, masjid dibangun dengan konsep smart building," ujar CEO PayTren, Hari Prabowo dalam rilisnya, Selasa (22/5/2018).

Hari menjelaskan, konsep smart building ini memberi kecepatan gerak atau mobilitas serta kemudahan kontrol, juga akses dari arah manapun dan kapanpun.

"Contohnya AC, pintu, listrik, dan lainnya dikendalikan oleh gadget," ucapnya.

Selain itu, kajian-kajian diberikan dalam format digital. Begitupun pendataan jemaah yang datang berkunjung, dilakukan secara digital.

Masjid ini, sambung Hari, dibangun dari hasil sedekah mitra PayTren dan sebagian keuntungan yang disisihkan dari transaksi mitra PayTren untuk program 1.000 masjid.

Uniknya, dana yang dihabiskan untuk pembangunan masjid di luar perkiraan. Saat pertama kali akan membangun, kontraktor memberikan perincian biaya pembangunan masjid mencapai Rp 11 miliar.

Namun setelah masjid rampung, biaya yang dikeluarkan hanya Rp 6 miliar. Itu artinya terjadi efisiensi Rp 5 miliar. Hal ini dikarenakan kekuatan sedekah.

Masjid tersebut kini sudah digunakan. Ke depan, masjid ini pun didesain sebagai wadah untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan berbasis syariah.

Saat ini, konsep dan mekanismenya masih digodok. Meski demikian, perencanaan infrastruktur sudah ada, seperti ruang pelatihan para pelaku usaha, mikro, kecil dan menegah (UMKM) di lantai 4 masjid.

https://regional.kompas.com/read/2018/05/22/06062621/bandung-kini-miliki-masjid-berbasis-full-digital

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke