Salin Artikel

Sambut Ramadhan, Warga Gorontalo Bersihkan Diri dengan Ramuan Tradisional

Tradisi ini adalah Bongo Yiladu atau mencuci rambut dengan ramuan tradisional dan Langgilo atau merendam perlengkapan shalat dengan wewangian rempah.

“Biasa masyarakat di pedesaan Gorontalo masih mempraktikkan tradisi Bongo Yiladu dan Langgilo,” kata Awaluddin Ahmad, warga Huntu, Bone Bolango, Rabu (16/5/2018).

Bongo Yiladu atau sampo ini merupakan ramuan berbagai rempah-rempah dan parutan kelapa muda yang dibakar.

“Ramuan Bongo Yiladu terdiri atas daun jeruk, kelapa parut, daun pandan, kulit jeruk (limu tutu), nilam (onumo), sere wangi, daun ulu-ulu, dan daun kunyit,” papar Awaluddin Ahmad.

Proses pembuatannya sederhana, semua bahan dicampur jadi satu, lalu diaduk. Setelah menyatu, adonan itu dimasukkan ke bara api (arang).

Bara arang ini akan membuat ramuan panas dan mengeluarkan aroma harum. Sumber wewangian ini merupakan perpaduan berbagai bahan dan memiliki khasiat yang khas.

“Ini bukan proses kimia, semua menggunakan tanaman tradisional,” kata Awaluddin.

Khusus untuk Langgilo, bahan yang digunakan adalah daun jeruk, kelapa parut, daun pandan, kulit jeruk, onumo, sere wangi, daun ulu-ulu, dan daun kunyit.

Semua bahan Langgilo ini direbus hingga mengeluarkan aroma harum.

Awaluddin memaparkan, ramuan Bongo Yiladu ini dibuat untuk mencuci rambut. Sementara ramuan Langgilo dibuat untuk merendam sarung, sajadah, pakaian, yang akan dipakai shalat selama bulan Ramadhan.

https://regional.kompas.com/read/2018/05/16/21385431/sambut-ramadhan-warga-gorontalo-bersihkan-diri-dengan-ramuan-tradisional

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke