Salin Artikel

Ketum PBNU Kecam Kerusuhan di Mako Brimob

Hal itu diungkapkan Said seusai menghadiri acara Hari Ulang Tahun (Harlah) ke-92 NU di halaman Masjid Agung Annur Pekanbaru, Riau. Presiden Joko Widodo ikut hadir dalam acaa tersebut.

"Kita sangat menyayangkan apa yang terjadi di Mako Brimob itu di mana lima personel polisi meninggal dunia," ujar Said pada wartawan.

Menurut dia, sampai sekarang masalah tersebut belum selesai. Said meminta pemerintah atau pihak terkait untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Saya kira bahwa masih ada potensi radikalisme yang belum tuntas. Membunuh polisi di markas polisi, ini luar biasa," kata dia.

Ia menerangkan bahwa Al Quran melarang penggunaan kekerasan. Untuk itu, NU dan umat Islam pada umumnya menolak segala bentuk kekerasan.

"Jadi kita sangat menyayangkan kejadian (kerusuhan) itu," kata Said.

Sebelumnya, bentrokan terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jabar, Selasa (8/5/2018) malam. Bentrokan itu terjadi antara aparat kepolisian dan napi terorisme.

Akibat dari insiden tersebut, Polri menyatakan lima orang anggota polisi gugur. Adapun satu orang polisi lainnya akhirnya dibebaskan dalam kondisi hidup pada Kamis (10/5/2018) pukul 00.00 WIB.

Saat ini polisi masih melakukan pengamanan ketat di kawasan Mako Brimob.

https://regional.kompas.com/read/2018/05/10/02565811/ketum-pbnu-kecam-kerusuhan-di-mako-brimob

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke