Salin Artikel

Terobos Iring-iringan Polda NTB, 2 Biker Hantam Mobil, 1 Kritis

Kejadian bermula ketika PJR yang mengawal mobil Kapolda melintasi Jalan Panjitilarnegara, Lingkungan Perumnas Kota Mataram.

Saat itu, mobil hendak berbelok ke arah barat. Tiba tiba, pengendara motor yang berboncengan menerobos ke arah kanan rombongan mobil Kapolda. Tak bisa dielakkan, tabrakan pun terjadi.

Sepeda motor yang ditumpangi dua mahasiswa bernama Fahrirabman (18) dan Waliyudin (18), warga Dusun Lidi, Desa Belo Kabupaten Bima, menghantam bagian depan kanan mobil PJR. Keduanya tersungkur dan terpental.

Kedua korban dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara. Salah satu di antaranya mengalami luka yang cukup serius.

Dari pantauan Kompas.com, korban dibawa mobil bak terbuka aparat diikuti mobil Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs Achmad Juri.

Kapolda langsung turun tangan menginstruksikan anggotanya mengangkat korban ke ruang Unit Gawat Darurat RS Bayangkara Polda NTB.

“Tutup pintu UGD,” kata Kapolda Juri yang belum genap sebulan menjabat sebagai Kapolda NTB, mengantikan Brigjen Pol Firli.

“Jangan ambil dalam ruang perawatan ya," tuturnya. 

Dirlantas Polda NTB, Kombes Pol Arman Achidayat membenarkan kejadian lakalantas tersebut. Kejadian terjadi sekitar pukul 12.00 Wita.

“Saat berbelok ke arah barat, tiba-tiba dari sebelah kanan rombongan melaju sepeda motor dengan kecepatan tinggi dan menabrak pojok kanan depan mobil PJR kemudian pengendara dan penumpang sepeda motor tersebut terjatuh," tuturnya.

Akibatnya, Fahrirahman mengalami luka lecet pada tangan kanan, sementara Waluyudin mengalami luka serius dan harus diobservasi di RS Kota Mataram.

Arman menilai, korban nampaknya menghindari pengamanan aparat yang meminta mereka memberikan prioritas pada PJR dan iring-iringan mobil Kapolda NTB.

Namun pengendara justru menerobos dan menabrak mobil PJR.

"Kami berharap masyarakat tetap mematuhi aturan berlalu lintas, mengingat kedua korban sama sekali tidak mengenakan helm dan mengabaikan petunjuk aparat polisi lalu lintas yang tengah bertugas,” jelasnya.

Arman mengimbau, masyarakat memberikan prioritas kepada pemadam kebakaran, ambulans, dan iring-iringan konvoi.

“Masyarakat harus memberi prioritas pada kendaraan-kendaraan itu, bukan menerobos dan menambah kecepatan, sehingga terjadi kecelakaan. Kita tentu sangat tidak menginginkan hal ini terjadi,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/05/09/21381911/terobos-iring-iringan-polda-ntb-2-biker-hantam-mobil-1-kritis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke