Salin Artikel

Cerita Siti Zanah, Pemilik Rumah yang Dibedah Polres Kendal

Kamar mandi, dan WC, serta dapur untuk memasak, ruang tamu , juga terpisah dari dua kamar tidur. Ia mengaku senang. Bersama adik (Mahfud) dan 2 anaknya Achmad Efendi (15) serta Nur Farida (13), kini mereka bisa tidur sengan nyaman.

"Kalau hujan tidak kebocoran, kalau ada angin tidak kuatir roboh," kata Siti. 

Dia dengan terharu mengucapkan terima kasih kepada Polres Kendal, yang telah membangun rumahnya. “Yang membangun rumah saya bapak polisi,” kata Siti.

Siti mengaku sebelum rumahnya diperbaiki oleh Polres Kendal, rumahnya yang terletak di desa Cepiring RT 05 RW 02 Kecamatan Cepiring, Kendal, Jawa Tengah tersebut sangat memprihatinkan kondisinya. Rumah itu berdinding papan bercampur anyaman bambu, berlantai tanah, dan bagian belakangnya hampir roboh.

“Dulu tidak ada kamarnya. Saya tidur beralas tikar di ruang tengah bersama seorang adik dan 2 anak saya. Suami saya sudah lama meninggal,” ujarnya.

Siti sambil menahan tangis karena gembira, menambahkan selama dibangun, dia tinggal di rumah tetangga sebelah. Dia menyaksikan langsung proses pembangunan rumah berukuran sekitar 7× 10 meter itu. Selama menyaksikan proses pembangunan tersebut, hatinya selalu bergetar, dan air matanya mengalir.

“Saya ini tidak mempunyai pekerjaan. Makan saja sulit. Setiap hari, makan saya ditanggung oleh anak laki-laki saya, dan adik saya,” akunya.

Dia bercerita, awalnya takut saat didatangi polisi dan perangkat desa. Sebab dirinya orang kecil yang takut berbuat salah.

“Saya mengira anak saya atau siapa akan ditangkap polisi,” jelasnya.

Disunat

Tidak cuma Siti Zanah yang berbahagia. Rasa bahagia juga dirasakan oleh Achmad Efendi. Sebab angan-angan anak pertama Siti Zanah tersebut untuk bisa sunat akan terlaksana. Efendi, akan disunatkan oleh Kapolres Kendal AKBP Adiwijaya.

“Saya sudah lama ingin sunat. Tapi ibu saya tidak mempunyai uang. Padahal saya sudah besar, malu sama teman-teman,” kata Efendi, menunduk.

Efendi mengaku kalau dirinya bersama adik, hanya lulusan sekolah dasar. Tidak bisa melanjutkan ke SMP karena juga tidak ada biaya.

“Setiap hari saya mencari burung untuk saya jual. Hasilnya, saya berikan ibu sebagian untuk makan. Sisanya saya simpan untuk modal jual beli burung,” ujarnya.

Efendi berharap tahun depan bisa ikut sekolah paket B. Sebab ia tidak ingin menjadi anak yang bodoh.

Kapolres Kendal AKBP Adiwijaya mengatakan bahwa pihaknya mempunyai program bedah rumah. Tahun ini, rumah pertama yang dibedah kemudian dibangun adalah milik Siti Zanah.

“Tukangnya dari anggota kami. Tapi tukang ahlinya dari luar,” tambahnya.

Adiwijaya menjelaskan proses pembangunan rumah Siti Zanah, mulai dari pembongkaran hingga sampai jadi rumah kembali, memakan waktu sekitar 20 hari.

Sementara itu Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Condro Kirono, yang meresmikan bedah rumah milik Siti Zanah mengatakan, dia bangga dengan apa yang telah dilakukan oleh Polres Kendal.

Dia berharap, program bedah rumah itu terus dilaksanakan dengan menggandeng para pengusaha dan orang kaya.

“Sehingga tidak ada rumah yang tidak layak huni,” ujarnya.

Kapolda juga menegaskan selain bedah rumah, program lain yang dimiliki oleh Polri adalah bhakti sosial untuk masyarakat tidak mampu dan lainnya. 

https://regional.kompas.com/read/2018/05/09/15403141/cerita-siti-zanah-pemilik-rumah-yang-dibedah-polres-kendal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke