Salin Artikel

Tangis Haru Briptu Nova Saksikan Ijab Kabul Pernikahan via Video Call (1)

Viralnya kisah pernikahan keduanya ini berawal ketika Nova yang sedang mengikuti seleksi menjadi polisi PBB di Cikeas, Jawa Barat, hanya bisa menangis terharu melihat proses ijab kabul pernikahannya yang diucapkan suaminya di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (28/4/2018).

Pada Senin (30/4/2018) siang, polwan yang bertugas di Polda Kalbar ini baru saja tiba di rumahnya di bilangan Jalan Parit Haji Husin I, Pontianak.

Dia dijemput oleh suaminya, Andik Trianto di bandara. Saat itu, Nova baru tiba dari Jakarta usai mengikuti rangkaian seleksi.

Nova menuturkan, pada awalnya rencana pernikahan ditetapkan pada tanggal 28 April dan sudah dipersiapkan sejak jauh hari. Tapi apa mau dikata, rencana itu berbenturan dengan jadwal seleksi menjadi polisi PBB.

Dia ingat betul saat menerima telegram rahasia (TR) pada 17 April 2018 yang isinya menyebutkan, Nova harus mengikuti seleksi di pusat.

"Di situ (TR), tertulis jadwal tesnya hanya sampai hari Jumat (27/4/2018), bukan hari Sabtu," ujar Nova saat ditemui di kediamannya, Senin siang.

Dengan mempertimbangkan bahwa waktu pelaksanaan tes hanya sampai hari Jumat, Nova pun berangkat mengikuti seleksi. Namun, prosesnya ternyata molor sampai hari Minggu karena banyaknya peserta yang lulus seleksi.

"Jadi tidak bisa kalau tes mengemudi itu hanya satu hari karena peserta yang lulus banyak, jadi sampai tiga hari tesnya, dilanjutkan tes menembak hari Minggu" ujar Nova.

Molornya jadwal tes tersebut sempat membuat Nova bimbang dan dilema. Dia kebingungan. Pasalnya, saat itu proses seleksi hanya tinggal satu langkah lagi, sedangkan proses pernikahannya sudah di depan mata.

"Karena untuk mencapai ke sini (polisi PBB) itu tidak mudah, benar-benar tidak mudah," ucapnya.

Nova lalu menghubungi keluarganya dan berkonsultasi dengan penghulu.

"Saya tanya apakah memungkinkan kalau mempelai wanita itu tidak ada pada saat akad. Terus penghulunya bilang, 'bisa mbak, bisa, sah kok, soalnya yang dibutuhkan dalam akad itu mempelai laki-laki, orangtua wali, dan dua saksi'," ujar Nova menirukan jawaban sang penghulu.

Yang penting, lanjut Nova, dia harus segera ke KUA untuk menandatangani surat nikah setelah kembali dari seleksi.

"Video call"

Sebagai seorang perempuan, Nova merasa sangat sedih karena tidak berada di tempat untuk menyaksikan langsung proses ijab kabul pada hari bahagianya itu.

"Teman-teman di sana (tempat seleksi) yang bilang, 'video call aja, Nov', coba video call. Ternyata suasananya benar-benar haru. Saya juga enggak nyangka benar-benar emosional saat akad itu," katanya.

Sebenarnya, lanjut Nova, saat proses akad tersebut bertepatan dengan urutan Nova mengikuti tes mengemudi. Saat menonton proses ijab kabul tersebut, Nova tengah menunggu urutan namanya dipanggil untuk mengikuti tes.

"Ternyata pas saat dia akan ijab kabul, nomor saya dipanggil untuk ikut tes, jadi tidak melihat prosesnya. Saat itu tidak bisa ditunda tesnya karena kalau ditunda, saya gagal," tuturnya.

"Seakan-akan Tuhan tahu, di sana mempelai pria itu berjuang untuk menghalalkan saya. Di sini, saya berjuang untuk masa depan kami berdua. Pas banget, momennya benar-benar pas banget," tuturnya.

BERSAMBUNG: Tangis Haru Briptu Nova Saksikan Ijab Kabul Pernikahan via Video Call (2)

https://regional.kompas.com/read/2018/05/01/08525381/tangis-haru-briptu-nova-saksikan-ijab-kabul-pernikahan-via-video-call-1

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke