Salin Artikel

Penyebab Lion Air Tergelincir Belum Diketahui, KNKT Periksa Barang Bukti dan "Black Box"

GORONTALO, KOMPAS.com – Tim Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah melakukan penelitian awal kecelakaan pesawat Lion Air di Bandar Udara Jalaluddin Tantu Gorontalo.

Mereka melakukan penelitian lapangan dan mengumpulkan barang bukti, termasuk dari kotak hitam (black box) serta dokumen penerbangan.

“Masih terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab kecelakaan, kami baru tiba,” kata Nur Cahyo Utomo, Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan, Senin (30/4/2018).

Tim KNKT ini terdiri dari dua orang yang turun melakukan penyelidikan tergelincirnya pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT892 yang membawa 174 penumpang dan 7 awak.

Nur Cahyo Utomo mengatakan, pihaknya masih harus melakukan banyak kegiatan dan memerlukan waktu yang panjang.

“Besok kami rencana melakukan wawancara saksi mata dan yang bertugas saat itu, bagaimana prosesnya,” jelas Nur Cahyo Utomo.

Setelah itu, KNKT akan melakukan wawancara kepada awak pesawat sambil mengunduh data dari kotak hitam yang diperkirakan memerlukan waktu 2-3 hari.

Proses investigasi KNKT ini masih memerlukan proses yang panjang untuk mengumpulkan data yang diharapkan dapat menguak penyebab kecelakaan ini.

Nur Cahyo Utomo menambahkan, pihaknya melakukan investgasi ini bertujuan mencari penyebab kecelakaan dan memberikan rekomendasi pencegahan agar tidak terulang kembali di kemudian hari.

Selain di Gorontalo, tim KNKT juga akan melakukan investigasi di Jakarta. Mereka memperkirakan dalam waktu 2-3 minggu semua data yang diperlukan sudah bisa dikumpulkan.

Sesuai undang-undang, kerja KNKT dibatasi waktu hingga 12 bulan. Namun, Nur Cahyo Utomo menjanjikan sesegera mungkin bisa menyelesaikan tugas ini.

https://regional.kompas.com/read/2018/04/30/21112801/penyebab-lion-air-tergelincir-belum-diketahui-knkt-periksa-barang-bukti-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke