Salin Artikel

Angka Kemiskinan Turun 2,21 Persen pada Pemerintahan Ganjar, Ini Penjelasan Taj Yasin

SEMARANG, KOMPAS.com - Debat perdana Pilkada Jawa Tengah pada Jumat (20/4/2018) malam tidak hanya menampilkan calon gubernur, tetapi calon wakil gubernur juga diberi kesempatan untuk saling bertanya.

Ida Fauziyah, calon wakil gubernur nomor urut 2, bertanya lebih dulu soal angka penurunan kemiskinan pada era kepemimpinan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko.

Kata Ida, tingkat penurunan kemiskinan selama hampir 5 tahun hanya mampu menurunkan sebanyak 2,21 persen.

Angka kemiskinan di Jateng saat ini per September 2017 mencapai 12,23 persen.

Menanggapi hal itu, calon gubernur nomor urut 1, Taj Yasin, mengatakan bahwa perolehan angka tersebut cukup bagus.

"2,21 persen selama 5 tahun itu bagus dan nomor 2 tertinggi nasional," ujar Taj Yasin, putra Kiai Maimoen Zubair ini.

Untuk mengatasi kemiskinan pada angka itu, Pemprov Jateng melakukan koordinasi lintas sektoral, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota.

Menurut Yasin, angka 2,21 persen sudah lebih bagus ketimbang yang terjadi di Jawa Timur.

Ia pun mempertanyakan program Ida yang justru ingin menurunkan angka kemiskinan hingga 6 persen.

"Di dunia mana bisa turunkan angka itu," tanya Yasin.

Ida pun menjawab singkat.

"Di dunia Jateng ketika saya memimpin," jawab Ida.

Ida mengatakan, pada masa gubernur sebelum Ganjar, tingkat penurunan kemiskinan mencapai 5,7 persen, atau mendekati 6 persen.

Oleh karena itu, modal penurunan angka kemiskinan hingga 6 persen bukan sesuatu yang mustahil.

"Pak Bibit 5 tahun berhasil atasi 5,7 persen," ujar mantan anggota DPR RI ini.

Suasana debat menjadi kian sengit karena masing-masing pihak kukuh soal angka itu.

Bahkan, nada Yasin terlihat meninggi menyebut penurunan angka sampai 50 pesen, sementara Ida mengatakan 5,7 persen.

Moderator akhirnya mengaliri perseteruan itu karena waktu debat selama 4 menit telah habis.

https://regional.kompas.com/read/2018/04/20/22371641/angka-kemiskinan-turun-221-persen-pada-pemerintahan-ganjar-ini-penjelasan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke