Arema FC Buka Posko untuk Korban Kericuhan Suporter

"Kita akan membuka posko laporan korban Aremania. Manajemen sangat serius pada persoalan ini. Manajemen sangat respect terhadap apa yang menimpa Aremania malam ini," kata Media Officer Arema FC, Sudarmaji saat konferensi pers usai kericuhan.

Ada dua posko yang akan dibuka untuk menangani korban kericuhan itu. Posko pertama di kantor Arema FC, Jalan Mayjen Panjaitan, Kota Malang dan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Selain untuk mendata dan menangani korban luka, posko itu juga untuk menerima laporan kehilangan barang milik Aremania.

"Laporan kehilangan, korban atau apapun," kata Sudarmaji.

"Malam ini kita akan kerja keras untuk respect kepada Aremania. Langkah-langkah yang didapat oleh panpel (panitia pelaksana) yang pertama adalah memberikan pertolongan kepada Aremania yang mengalami korban," imbuhnya.

Sementara itu, akan ada pendampingan bagi korban yang berasal dari luar kota. Termasuk untuk kepulangannya nanti.

Belum ada data resmi terkait jumlah korban. Berdasarkan informasi yang beredar, jumlah korban mencapai 112 orang dan dirawat di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Malang. Rata-rata korban adalah perempuan dan mengalami luka-luka.

Diketahui, laga Arema FC melawan Persib Bandung dalam lanjutan pertandingan Liga 1 berakhir ricuh. Suporter yang merasa kecewa turun dari tribun dan menyerbu ke tengah lapangan sesaat sebelum berakhirnya laga.

Manajemen Arema FC menilai, kekecewaan Aremania dipicu oleh wasit Handri Kristanto selaku pemimpin jalannya pertandingan. Wasit asal Jawa Tengah itu dinilai mengeluarkan sejumlah kebijakan yang merugikan skuad Singo Edan.

Laga itu akhirnya harus dihentikan dengan skor imbang 2-2. Gol untuk Arema FC dicetak oleh Thiago Furtuoso Dos Santos di menit ke-18 dan Balsa Bozovic di menit ke-86.

Sementara gol untuk Persib Bandung dicetak oleh Ezechiel Ndouasel pada menit ke-19 dan ke-77.