Salin Artikel

Pesantren Persis Rancabango Dilanda Banjir, Air Menggenangi Rumah Guru

Banjir terjadi akibat luapan Sungai Ciojar dan Sungai Cikendi. Akibatnya, hampir seluruh bagian komplek pesantren tersebut tergenang air dengan kedalaman rata-rata 40 sentimeter.

Paling parah, genangan air terjadi di perumahan para guru yang ada di bagian komplek pesantren. Di lokasi itu, ketinggian air mencapai kurang lebih 1 meter.

Kepala Seksi Penyelamatan Non-kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran Garut, Tubagus Agus Sofyan mengungkapkan, banjir terjadi akibat curah hujan tinggi di luar kebiasaan, selama kurang lebih tiga jam.

Sofyan mengakui, banjir serupa juga pernah terjadi pada 2017 lalu. Namun, banjir kali ini masih terbilang tidak parah dibandingkan tahun lalu, di mana ketinggian air cukup tinggi karena tembok pembatas sungai dan komplek pesantren ada yang jebol.

"Tahun lalu lebih parah dari banjir sekarang. Sekarang tidak sampai menggenangi asrama santri, tapi ada tujuh rumah ustaz yang tergenang sampai 1 meter," kata Sofyan, saat ditemui di lokasi, Sabtu (7/4/2018) malam.

Sofyan menyampaikan, sejak Sabtu sore Garut memang diguyur hujan yang cukup deras. Air mulai terlihat naik di Pesantren Persis setelah Maghrib.

Pihak pemadam kebakaran pun menurunkan satu unit mobil pemadam untuk menyedot air yang menggenangi kawasan pesantren.

"Kami sudah lakukan penyedotan. Mudah-mudahan di kawasan hulu sungainya hujan sudah reda, jadi air bisa cepat turun," kata Sofyan.

"Saya tinggal di perumahan guru, baru tinggal lagi setelah sempat pindah karena banjir tahun lalu," kata Iwan.

Iwan mengakui bahwa banjir-banjir kecil sebenarnya sudah sering terjadi di lingkungan pesantren tempatnya mengajar. Namun, yang terbilang besar baru dua kali terjadi, yaitu pada 2017 dan saat ini.

"Dari pengamatan saya, ini terjadi karena perubahan fungsi kawasan di hulu dan aliran Sungai Ciojar dan Sungai Cikendi, ada yang dijadikan perumahan, ada penyempitan alur sungai," kata ustaz yang sudah mengajar selama 22 tahun di pesantren itu.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Sabtu (7/4/2018) malam hingga pukul 22.30 WIB, genangan air yang menggenangi kawasan pondok pesantren mulai surut setelah disedot oleh mobil pemadam kebakaran. Selain itu, hujan pun telah berangaur-angsur reda.

Sejumlah pengurus pesantren pun tampak terus memantau ketinggian air dan mengontrol asrama santri, baik putra maupun putri.

Selain menggenangi kawasan Pesantren Persis 99 Rancabango, luapan Sungai Ciojar juga menggenangi sejumlah jalan yang tidak jauh dari aliran sungai, seperti Jalan Desa Rancabango dan Jalan Otista, tepat di depan Toserba Aladin.

Meski tidak tinggi, air yang mengalir dengan deras cukup membahayakan para pengguna jalan, terutama pengguna sepeda motor yang bisa saja terseret arus air.

Aparat kepolisian dan warga sekitar pun, melakukan penjagaan di jalan yang tergenang. Arus kendaraan ke arah Bandung dari Garut Kota sempat dialihkan ke Jalan Cipanas Baru dari pertigaan jalan Desa Rancabango, untuk menghindari kawasan jalan Otista yang tergenang.

Sementara, arus kendaraan dari arah sebaliknya masih bisa melintasi Jalan Otista.

https://regional.kompas.com/read/2018/04/08/07183211/pesantren-persis-rancabango-dilanda-banjir-air-menggenangi-rumah-guru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke