Salin Artikel

Sosok Pendukung Hariadi dalam Temukan Ekstrak Kopi dari Kulit Manggis

GRESIK, KOMPAS.com – Penyakit beser yang sempat dialami Hariadi (39), warga Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Putat Wetan, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur, mulai sembuh seusai mengonsumsi kulit buah manggis yang telah diekstrak menjadi kopi, yang biasa dikonsumsi setiap hari secara rutin. 

Hariadi mengolah buah manggis yang biasa dikonsumsinya itu dengan bantuan sang istri, Handayani (39). Wanita yang dinikahi Hariadi sejak 2013 ini dengan setia menemani sang suami dalam menemukan olahan kulit dari buah manggis tersebut.

Mereka berhasil membuat ekstrak kopi yang bisa menyembuhkan penyakit beser (sering buang air kecil) yang dialami Hariadi, hingga memiliki aroma dan cita rasa yang tak kalah dengan seduhan kopi pada umumnya.

“Ide ini awalnya memang dari saya sendiri. Namun, terus terang saya tak melakukan percobaan ini sendirian, tapi dibantu istri yang lebih tahu akan olahan masak-memasak,” tutur Hariadi, Kamis (5/4/2018).

Hariadi memang tidak langsung mendapatkan seperti apa yang diharapkan. Baru setelah melalui beberapa kali percobaan, dirinya mendapatkan ekstrak kopi dari kulit buah manggis sesuai keinginan, dengan campur tangan sang istri.

Mulai dari pengirisan, penjemuran, hingga penggilingan, dikatakan oleh Hariadi, semua tak lepas dari saran dan bantuan tenaga secara langsung dari Yani—sapaan akrab Handayani.

“Seperti untuk potongan kulit manggis itu, awalnya hanya saya iris sembarang saja tanpa aturan. Tapi oleh istri kemudian dicoba dipotong kecil-kecil, dan hasilnya memang ada perbedaan saat dijemur dan proses penggilingan. Karena saat dijemur bisa lebih efektif menghilangkan kadar air, sementara saat digiling potongan kulit manggis juga tidak lagi susah,” jelasnya.

Bahkan, saking susahnya digiling saat potongan kulit dari buah manggis itu usai dijemur di bawah terik matahari selama dua hari lantaran masih dipotong dengan ukuran besar, pihak penggilingan tak jarang menolak permintaan Hariadi.

Hal itu disebabkan potongan kulit buah manggis terasa sangat keras dan dikhawatirkan akan merusak mesin penggilingan.

“Kemudian oleh istri saya diakali, kulit manggis dipotong kecil-kecil sekali. Sebab, memang kulit manggis ini kalau sudah kering setelah dijemur dua hari, kekuatan dan kekerasannya mirip seperti kayu,” beber dia.

Hariadi pun merasa bersyukur memiliki istri seperti Yani yang telah dinikahinya sejak 2013. Sosok yang dianggapnya terus mendukung dan membantu, meski hingga kini belum dikaruniai buah hati.

Hanya sebatas kulit buah manggis

Dari buah manggis yang digunakan, tidak seluruhnya digunakan oleh Hariadi dalam menjadikan ekstrak kopi. Hal ini juga berdasarkan saran dari Yani serta beberapa kali percobaan yang dilakukan.

“Suami dulu coba awalnya semua dipakai, termasuk tangkainya. Tapi setelah saya amati dan saya tanyakan kepada dia sehabis mengonsumsi, ternyata dia merasakan efek lain. Seperti kepala tambah pusing hingga jantung berdebar. Makanya, saya kemudian sarankan hanya kulitnya yang digunakan dan itu sampai sekarang,” ucap Yani.

Selain itu, menurut hasil percobaan yang dilakukan Yani tanpa melibatkan tangkai dari buah manggis, justru membuat ekstrak kopi yang dihasilkan terasa lebih beraroma, dengan cita rasa lebih nikmat.

“Karena kalau tidak pakai tangkainya sebagai bahan, bubukan (ekstrak kopi) jadi lebih mudah diseduh dengan air panas, dan itu kata suami lebih terasa ke badan. Katanya sih badan lebih hangat usai mengonsumsinya,” tutur dia.

Dengan hanya kulit dari buah manggis yang digunakan, Hariadi dan Yani mengaku hanya mampu menghasilkan ekstrak kopi seberat 1,5 kilogram, dari 20 kilogram buah manggis.

https://regional.kompas.com/read/2018/04/06/16321101/sosok-pendukung-hariadi-dalam-temukan-ekstrak-kopi-dari-kulit-manggis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke