Salin Artikel

Pedagang Jagung di Banyuwangi Kaget Dagangannya Diborong Menteri Rini

Menteri Rini datang ke Banyuwangi untuk memantau harga komoditas, salah satunya beras yang didistribusikan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Pertani.

"Saya mau beli ni jagung manis semuanya, tahu juga. Cabai ini. Nanti mau saya bawa ke Jakarta untuk dimasak," ujar Rini.

Dia juga mencicipi lupis, jajan tradisional yang terbuat dari beras ketan dengan taburan kelapa parut dan saus gula merah di Pasar Rogojampi.

"Saya pengin lupis. Ini jajanan favorit saya sejak kecil. Saya beli ya, Bu," kata Rini sambil mencoba dua potong lupis.

Rini juga memborong beras organik khas Banyuwangi, yaitu beras merah, beras hitam organik, dan beras germanasi.

"Saya borong semua, kebetulan saya suka konsumsi yang organik seperti ini," ujarnya.

Saat di Pasar Rogojampi, dia mengatakan sengaja turun ke pasar untuk mengecek harga beras yang dijual oleh BUMN Pertani. Pihaknya sudah menginstruksikan Pertani untuk menjual beras di bawah harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp 9.450 per kilogram.

"Ini kami cek langsung. Alhamdulillah hasilnya sesuai yang diinstruksikan. Kami minta masyarakat mengawasi. Jangan nanti menterinya pergi, harga berasnya naik lagi. Nggak boleh itu," kata Rini.

Sementara itu, Sumiyati (59), salah satu pedagang sayur, kepada Kompas.com mengaku kaget jagung manis yang dijualnya dibeli Menteri Rini. Sebelumnya, dia sudah tahu Menteri Rini akan berkunjung ke Pasar Rogojampi. Namun, dia tidak menyangka Menteri Rini mampir ke kiosnya.

"Sebenarnya mau saya kasihkan, tapi enggak mau. Katanya harus beli. Ini jagung manisnya tinggal empat bungkus, satu bungkusnya Rp 5.000. Jadi dapat uang Rp 20.000. Duh, seneng banget rasanya dapat uang dari Bu Menteri," kata Sumiyati sambil tertawa.

https://regional.kompas.com/read/2018/04/06/15134031/pedagang-jagung-di-banyuwangi-kaget-dagangannya-diborong-menteri-rini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke