Salin Artikel

Begini Bentuk Batu-batu Purbakala Tak Lazim yang Ditemukan di Kediri

Benda tersebut terbuat dari batu andesit dengan lubang pada bagian tengahnya. Ada 2 batu dengan model sejenis namun berbeda ukuran.

Masing-masing batu itu mempunyai ukuran tinggi 53 centimeter, lebar bawah 44 centimeter, lebar atas 35 centimeter, diameter lubang bawah 21 centimeter, kedalaman lubang bawah 12 centimeter, serta diameter lubang atas 13 centimeter.

Sedangkan batu ke dua berukuran tinggi 57 centimeter, lebar bawah 35 centimeter, lebar atas 33 centimeter, kedalaman lubang bawah 13 centimeter, diameter lubang atas 11 centimeter, kedalaman lubang atas 10 centimeter, serta diameter lubang bawah 13 cenimeter.

Kepala Seksi Museum dan Purbakala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri, Eko Priatna mengaku baru pertama kalinya mengetahui adanya benda berbentuk oktagonal itu meski sudah kerapkali di Kediri ditemukan benda purbakala.

"Kalau untuk jenis purbakala bentuk oktagon ini saya belum ada referensi," ujar Eko Priatna saat ditemui, Senin (26/3/2918).

Lebih jauh Eko mengatakan, pihaknya sudah berupaya mengontak beberapa koleganya yang berkecimpung di bidang arkeologi dan kepurbakalaan, namun juga belum ada kesamaan identifikasi.

Beberapa menurutnya berspekulasi sebagai batu umpak penyangga tiang hingga doorpel atau ambang pintu.

Oleh sebab itu, dia menunggu tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto untuk penelitian lebih lanjut. Penelitian itu diharapkan dapat mengungkap fungsi dan latar belakang fase sejarah penggunaan benda tersebut.

"Tim BPCB besok datang ke Kediri," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, batu berbentuk oktagonal itu ditemukan bersama beberapa benda purbakala lainnya. Di antaranya batu balok andesit berelief dengan ukuran panjang 80 centimeter x lebar 42 centimeter serta tebal 21 centimeter.

Batu itu ditemukan oleh pekerja yang sedang mengeruk tanah sawah milik warga di Dusun Wonorejo, Desa Semanding, Kecamatan Pagu sejak sebulan ini.

Saat ini, benda-benda tersebut sementara dipindah dari tempat aslinya. Sebab, selama proses pengerukan, banyak benda, terutama batu bata kuno, turut hancur akibat penggalian yang serampangan.

Batu bata kuno itu sendiri diduga bagian dari dua situs besar yang ada di dekat lokasi, yaitu Situs Tondowongso dan Situs Adan-adan.

Di Kediri, terutama di Kecamatan Pagu dan Kecamatan Gurah, kerap ditemukan penemuan benda purbakala. Itu tidak lepas dari sejarah panjang Kediri yang dikenal sebagai bekas wilayah kerajaan tua.

Hingga saat ini, hampir setiap tahun, ada eskavasi yang dilakukan oleh para ahli untuk meneliti situs-situs tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2018/03/27/06565671/begini-bentuk-batu-batu-purbakala-tak-lazim-yang-ditemukan-di-kediri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke