Salin Artikel

Harimau Bonita Berada di Hutan Milik Perusahaan, Petugas Pindahkan Dua Perangkap

PEKANBARU, KOMPAS.com - Harimau sumatera bernama Bonita yang memangsa dua orang warga di Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir, Riau, kini lebih sering berada di green belt atau hutan milik PT THIP.

Hal itu membuat tim rescue gabungan penyelamat harimau sumatera memindahkan dua perangkap.

Dalam beberapa hari dilakukan pencarian, petugas tidak menemukan si raja hutan tersebut. Bahkan, saat ini Bonita juga jarang melewati perlintasan yang ada di perkebunan kelapa sawit perusahaan.

Andita Septiandini, seorang anggota tim medis, mengatakan bahwa Bonita lebih banyak ke green belt kemungkinan karena masih mengalami trauma setelah dilakukan percobaan penembakan obat bius.

"Kalau dilakukan penyisiran ke dalam hutan enggak mungkin karena akan berisiko," ujar Dita kepada Kompas.com, Jumat (23/3/2018).

Menurut dia, setelah beberapa hari di hutan, Bonita akan kembali ke perkebunan sawit yang biasa dilintasinya.

Oleh karena itu, tim memindahkan dua perangkap atau box trap yang dipasang di perlintasan Bonita dari green belt ke perkebunan sawit yang dibatasi kanal.

"Box trap kami beri umpan kambing. Saat ini kami pasang di perlintasan yang sering dilalui Bonita," kata Dita.

Setidaknya, ada delapan perangkap yang dipasang pada perlintasan Bonita. Namun, lebih kurang dua bulan box trap dipasang, Bonita belum terpancing.

Diberitakan sebelumnya, harimau Bonita menerkam dua orang warga hingga tewas di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), yaitu Jumiati dan Yusri Effendi.

Korban yang pertama kali diterkam adalah Jumiati di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, pada 3 Januari 2018.

Setelah itu, Bonita menerkam Yusri Effendi pada 10 Maret lalu di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang.

Korban kedua itu merupakan warga Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau.

https://regional.kompas.com/read/2018/03/23/17394451/harimau-bonita-berada-di-hutan-milik-perusahaan-petugas-pindahkan-dua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke