Salin Artikel

Hujan Badai, Tiga Tiang Listrik di Semarang Roboh

Selain sempat memutus akses jalan desa, robohnya tiang listrik tersebut menyebabkan aliran listrik ke dua desa di Tengaran padam.

"Hingga magrib tadi masih padam, masih dalam proses penanganan PLN," kata Harun Anwar, dari relawan Indonesia, Kamis malam.

Ia mengatakan, beberapa saat sebelum robohnya tiang listrik tersebut memang terjadi hujan deras disertai angin kencang.

Kemudian, sekitar pukul pukul 14.00 WIB, tiang listrik tersebut roboh dalam waktu hampir bersamaan.

Saat ini, petugas dari PLN Salatiga masih berupaya memulihkan aliran listrik di kedua desa terdampak, yakni Desa Patemon dan Desa Butuh.

“Beruntung saat kejadian tidak ada warga yang melintas,” katanya.

Sebelumnya, Kepala BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatakan, pihaknya telah menyiagakan empat posko pantau sebagai antisipasi datangnya badai Siklon Tropis Marcus.

Meski bukan wilayah utama terdampak, namun wilayah Kabupaten Semarang bersiap-siap menghadapi siklon yang tumbuh di Samudera Indonesia.

"Keempat posko berikut tim rescue yang disiapkan meliputi Kecamatan Ungaran Barat, Bringin, Banyubiru, dan Kecamatan Getasan. Kami siagakan hingga awal April 2018," kata Heru, Kamis (22/3/2018).

Berdasarkan rilis di laman BMKG, pertumbuhan Siklon Tropis Marcus terjadi pada 21 Maret 2018 mulai pukul 19.00 WIB. Posisi siklon yang dimaksud berada di Samudera Indonesia sebelah selatan Jawa Tengah, sementara arah dan kecepatan geraknya ke barat daya menjauhi wilayah Indonesia.

Berdasar informasi dari BMKG tersebut, lanjutnya, pihaknya telah membuat surat edaran ke camat.

"Selain surat, koordinasi dengan para camat juga dilakukan dengan sambungan radio komunikasi, WhatsApp dan telepon untuk menginformasikan perkembangan aktual," tuntasnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/03/22/20501981/hujan-badai-tiga-tiang-listrik-di-semarang-roboh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke