Salin Artikel

Bulan, Bocah Difabel Sang Juara Kelas dan Kursi Roda Impian dari Jokowi

Purwanti, ibunda Bulan, mengatakan, Bulan adalah putri bungsu dari tiga bersaudara. Bulan, menurut dia, adalah sosok anak perempuan yang tangguh.

Saat hamil Bulan, Purwanti menuturkan, dia tak merasa ada keanehan sedikit pun. Hingga memasuki masa kandungan lima bulan, ia sering merasa sakit yang luar biasa.

"Rasanya seperti mau melahirkan saja. Sakitnya tak tertahankan. Sempat saya minta ke dokter biar dikeluarkan saja (bayinya), tetapi dokter bilang enggak usah, lagian bayinya sudah lengkap. Dikasih obat saja," ungkap Purwanti, Senin (19/3/2018).

Kemudian, hingga kandungan memasuki usia delapan bulan, saat USG dilakukan, mereka melihat janin di kandungannya tidak memiliki kaki.

"Saya tanya ke dokter. Dok, kok, kakinya tidak kelihatan. Dokter bilang ibu banyakin gerakan, seperti ngepel, sujud, biar posisi sang anak berubah dan kakinya kelihatan," ucapnya.

Pada 7 Juli 2007, operasi caesar dilakukan dan bayi Bulan lahir ke dunia. Saat itulah, Purwanti dan suami beserta anggota keluarga lainnya tahu bahwa Bulan tak punya kaki.

Purwanti dan keluarga syok.

Dia dan suami memutuskan tidak larut dalam kesedihan dan menerima Bulan sebagai karunia terindah dari Tuhan yang diamanahkan kepada mereka.

Meski tidak memiliki kaki, seiring berjalannya waktu, Bulan terus tumbuh menjadi anak yang ceria, bersemangat, dan pintar.

Untuk jalan, dia mengandalkan kedua tangannya. Terkadang di rumah, dia berjalan dengan bantuan skateboard.

Kuat meski diejek

Saat ini, Bulan sudah duduk di kelas III di SD Negeri 88 Pekanbaru. Jika merujuk usianya, Bulan seharusnya sudah kelas V.

Hal ini disebabkan orangtuanya kesusahan mencari sekolah yang mau menerima kondisi Bulan. Bulan juga beberapa kali mengadu bahwa dia diejek teman-temannya.

Namun, hebatnya Bulan, dia tetap kuat dan sabar menghadapi hal tersebut.

"Ya, namanya anak-anak kadang ngejek, tetapi alhamdulillah Bulan termasuk anak yang kuat, anak yang sabar. Dia bisa menerima kondisinya," ucap Purwanti.

Di sekolah yang sekarang, lanjut dia, Bulan sangat didukung guru-gurunya yang juga baik dan perhatian.

Selain itu, Purwanti mengatakan, meski dalam keterbatasan, Bulan bisa menunjukkan bahwa dia bisa berprestasi dan berhasil meraih juara kelas.

Bulan, lanjut dia, juga paling jago dalam pelajaran bahasa Inggris. Dia belajar secara otodidak lewat video di YouTube.

Purwanti mengaku tidak tahu-menahu soal surat yang dibuat sang anak. Purwanti mengatakan, Bulan memang pernah mengajukan permintaan minta dibelikan kursi roda.

"Tetapi, saya bilang sabar dulu, ya, Nak, kita belum punya uang," katanya.

Kemudian, Bulan menonton sebuah tayangan di televisi. Dia melihat ada siswa-siswi yang diberi sepeda oleh Presiden.

"Dia bilang, 'Enak juga, ya, Ma dikasih sepeda sama Pak Presiden'. Tapi Bulan enggak mau sepedalah, Ma, Bulan enggak bisa naik sepeda'," ucap Purwanti menirukan ucapan Bulan.

Saat itu, permintaan Bulan hanya sebatas itu. Sampai suatu hari, tepatnya pada hari Minggu lalu, dia membuka tas milik Bulan.

"Di situ saya lihat, kok, ada surat. Saya baca isinya, ternyata buat Presiden Jokowi. Saya tanyakan ke Bulan, dia bilang, 'Enggak apa-apalah ma, mudah-mudahan Pak Presiden mau ngasih Bulan kursi roda'," kata Purwanti.

Tak disangka, pada Selasa siang, kursi roda impiannya tiba di sekolahnya di SD Negeri 88 Pekanbaru. Bulan senang bukan main.

Bulan mengaku ingin bertemu langsung dengan orang nomor satu di Indonesia itu untuk menyampaikan terima kasih secara langsung.

https://regional.kompas.com/read/2018/03/21/07115321/bulan-bocah-difabel-sang-juara-kelas-dan-kursi-roda-impian-dari-jokowi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke