Salin Artikel

Yogyakarta-Wonosari Kerap Macet, Jalan Alternatif Dibangun

Jalur alternatif ini diharapkan bisa memecah pengguna jalan yang biasanya meningkat setiap akhir pekan.

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Gunung Kidul Winaryo mengatakan, setelah pembangunan Jembatan Lemahbang, Ngoro-oro, Patuk, yang menghubungkan Sleman-Gunungkidul rampung beberapa waktu lalu, Pemkab Gunung Kidul dan Sleman akan kembali meneruskan pembangunan jalan.

Untuk wilayah Gunung Kidul, pemerintah akan membangun jalan baru sepanjang 20 km, dari Patuk, melewati Gedangsari menuju Gading, Playen.

"Untuk tahun ini, kami membebaskan lahan sepanjang 5 km. Sisanya dari Ngoro-oro sampai Ngalang sepanjang 15 km tahun depan," katanya saat dihubungi, Senin (5/3/2018).

Namun demikian, pihaknya belum bisa menerangkan jumlah anggaran yang disediakan untuk pembebasan lahan tersebut. Hal ini lantaran dikhawatirkan harga tanah akan naik ketika akan pembebasan lahan.

Winaryo mengatakan, pembebasan lahan bukanlah perkara mudah. Selain persoalan harga, status kepemilikan juga kerap menjadi kendala.

"Kami menunggu tim appraisal bekerja. Nantinya akan diumumkan berapa besaran harga setiap meternya," ucapnya.

Anggota DPRD Gunung Kidul Anton Supriyadi berharap, pemerintah terus berpegang pada regulasi yang ada dalam pembebasan lahan sehingga tidak ada permasalahan di kemudian hari.

"Jangan sampai ada yang merasa dirugikan, itu yang terpenting. Untuk itu, Pemkab harus berpegang pada regulasi," ucapnya.

Sementara itu, Bupati Gunung Kidul Badingah mengatakan, terdapat dua jalur alternatif yang tengah dibangun, yakni jalur Sleman-Gunung Kidul melalui Prambanan-Gading dan jalur alternatif yang menghubungkan Klaten, Jawa Tengah, dengan Gunung Kidul melalui Cawas.

Untuk sisi barat atau Sleman-Gunung Kidul, jalan tembusan dari Bokoharjo, Prambanan, Sleman, melewati Jembatan Gembyong, Nglanggran, kemudian Ngalang, dan terakhir sampai di Gading, Playen, Gunung Kidul.

Selain itu, pembangunan jalur alternatif diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisata.

"Setiap akhir pekan, kepadatan jalur Yogyakarta-Wonosari kan cukup tinggi sehingga dengan pembangunan jalur alternatif bisa mengurangi kepadatan. Di samping itu, bisa mengintegrasikan wisata sisi timur dan sejumlah destinasi wisata di Gunung Kidul," katanya.

Salah seorang warga Gading, Supriyani, mendukung upaya pemerintah untuk membangun jalan alternatif ini.

"Selain aspek lalu lintas, perekonomian warga di Gading juga meningkat," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2018/03/05/15475921/yogyakarta-wonosari-kerap-macet-jalan-alternatif-dibangun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke