Salin Artikel

"Tidak Ada Narkoba Sejumlah 3 Ton yang Masuk ke Wilayah Indonesia"

"Setelah melakukan pencarian lebih kurang empat hari, kami nyatakan tidak ada narkoba sejumlah 3 ton yang masuk ke wilayah Indonesia," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Suwondo Nainggolan yang juga Tim Satgassus Mabes Polri, Senin (26/2/2018).

Suwondo mengaku, saat dilakukan pengecekan dengan sejumlah alat lengkap, pihaknya sama sekali tidak menemukan narkotika di kapal MV Win Long BH 2998 tersebut.

"Adapun barang-barang yang ada di dalam kapal, hanyalah ikan yang merupakan untuk umpan memancing dan sejumlah persediaan logistik untuk para ABK selama melakukan perjalanan," kata Suwondo.

Suwondo pun tidak mengetahui isu narkotika jenis sabu sebanyak 3 ton di kapal MV Win Long ini. Isu itu beredar dengan cepat. 

"Kami harap masyarakat tidak cemas, karena sekali lagi kami tegaskan sama sekali tidak ada sabu 3 ton masuk ke Indonesia," ungkap Suwondo.

Dalam pencarian ini, Suwondo mengaku berbagai cara sudah dilakukan Tim Satgassus Mabes Polri dan Bea Cukai, mulai dari peralatan lengkap hinggga penurunan tujuh ekor K9.

Kepala Kanwil DJBC Khusus Kepri, Rusman Hadi mengatakan, secara administrasi kapal MV Win Long tidak ada pelanggaran. Pengamanan ini dilakukan karena ada informasi yang menyebutkan akan ada narkotika masuk ke wilayah Indonesia.

"Kebetulan ciri-ciri kapalnya sama, makanya petugas gabungan langsung melakukan pemeriksaan terhadap informasi yang dimaksud," kata Rusman Hadi.

Tidak saja di bagian palka kapal, Rusman mengaku, seluruh sudut kapal tidak luput dari pemeriksaan petugas gabungan. 

"Di data inventaris kapal, semua barang itu merupakan umpan untuk memancing. Jadi tidak ada barang yang akan diperjual belikan," ungkap Rusman Hadi.

Kapal MV Win Long merupakan kapal dari Taiwan yang hendak menuju ke wilayah Mauritius, sebuah negara kepulauan di barat daya Samudra Hindia atau sekitar 900 km sebelah timur Madagaskar.

"Hal itu diketahui dari dokumen kapal yang ada bersama ABK kapal," katanya.

Untuk barang bawaan yang sebelumnya diturunkan, Rusman Hadi mengaku saat ini barang tersebut sudah kembali dipindahkan ke dalam kapal.

"Dan kapan para ABK siap untuk berangkat, kami persilahkan," imbuhnya.

Rusman Hadi juga yakin ke depan tidak akan ada timbul hal-hal di luar dari perkiraan, seperti prapradilan ataupun tindakan lainnya dari pihak kapal.

Karena, Rusman mengaku, petugas gabungan sama sekali tidak pernah mempersangkakan pihak ABK kapal, tidak pernah melakukan penahanan, dan petugas gabungan tidak pernah menyita barang bawaan kapal tersebut.

Suwondo menambahkan, awalnya informasi yang masuk memang ada tiga kapal yang diduga membawa narkotika. Pertama Sunrise Glory yang membawa 1 ton 39 kg, kedua 1,6 ton yang dibawa MV Min Liang Yuun.

"Makanya saat masuk info yang ketiga ini, harus kami tindak lanjuti karena infonya juga bukan info sembarang. Namun jika sekarang tidak ditemukan bukan berarti infonya salah, sebab ciri kapal yang dinfokan sama persis," ungkapnya.

"Yang pasti, setiap informasi yang masuk tetap ditindaklanjuti petugas gabungan dalam hal menimalisir masuknya narkotika ke wilayah Indonesia," tuturnya.

Disinggung apakah ada kegiatan bongkar muat narkotika di tengah laut, petugas gabungan menegaskan sama sekali tidak ditemukan.

"Tidak ada aktivitas ship to ship yang dilakukan kapal ini dari hasil pemeriksaan petugas gabungan," ungkap Suwondo.

https://regional.kompas.com/read/2018/02/27/06541961/tidak-ada-narkoba-sejumlah-3-ton-yang-masuk-ke-wilayah-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke