Salin Artikel

Uniknya Helm Tabung Gas Melon dari Yogyakarta (1)

Helm menjadi elemen penting dalam berkendara. Di balik fungsi pentingnya, helm telah menjelma menjadi benda unik dan menggemaskan.

Di Yogyakarta, pria bernama Agung Budi Triyono (40) membuat helm unik. Tak tanggung-tanggung, pemilik Gung's Helm Retro ini terinspirasi dari tabung gas melon 3 kg.

Ya, Anda tak salah baca. Inspirasinya datang dari tabung gas 3 kilogram yang sehari-hari kerap berada di dapur.

Bentuk dan warna hingga aksesoris yang ada di helm ciptaan Agung Budi Triyono ini semuanya menyerupai gas melon 3 kg. Sesuai dengan yang menginspirasinya, helm tersebut diberi nama serupa.

"Helm tabung gas ini awalnya dari ide konyol, waktu enggak ada kerjaan, lalu kepikiran mau bikin apa. Tiba-tiba di jalan melihat ada yang bawa tabung gas, muncul ide membuat helm tabung gas 3 kg ini," ujar Agung saat ditemui Kompas.com, Rabu (7/2/2018).

"Bahannya bukan dari tabung gas, helm kami modifikasi dan hanya mengambil bentuknya saja. Ini sudah setengah tahunan dan saya lihat-lihat di beberapa daerah juga sudah ada yang bikin, hampir bersamaan," tuturnya.

Agung menuturkan, helm tabung melon sekarang masih berupa sampel. Ada beberapa yang masih butuh disempurnakan dan diperhalus hingga menjadi sempurna. Rencananya, lanjut dia, helm bentuk ini hanya untuk show saja.

"Ini masih sampel. Butuh perbaikan dan poles sana-sini agar lebih sempurna lagi. Kalau bentuknya sudah, kan seperti itu orang langsung tahu tabung gas," tuturnya.

Dia lalu bercerita, pernah suatu saat adiknya menggunakan helm tabung gas melon 3 kg ini untuk berkeliling. Setelah pulang ke rumah, adiknya cerita kalau menjadi perhatian dan banyak orang mengajaknya berfoto.

"Adik saya yang pernah memakai. Saat pulang cerita kalau diajak foto orang-orang gara-gara memakai helm tabung gas ini," urainya sambil tertawa.

Helm bentuk tabung gas melon 3 kg ini hanyalah salah satu karya kreatif Agung Budi Triyono. Pria asal Yogyakarta ini memang membuka usaha yang diberinya nama Agung's Helm Retro. Usaha ini dirintisnya sejak tahun 2012.

"Saya memulai usaha ini sejak 2012. Tapi tahun 2011 saya sudah menbuat satu karya," ucapnya.

Ide membuka usaha helm handmade ini berawal ketika Agung Budi diajak seorang teman ke pasar barang-barang bekas. Saat berada di pasar tersebut, dia melihat sebuah helm lawas. Karena tertarik, dia pun lantas membelinya.

"Suatu malam diajak teman ke Pasar Senthir dan nemu helm Chips, kondisinya masih bagus, saya beli Rp 20.000. Bawa pulang, di-compound, dibikinkan gabus dalamnya, saya jual laku Rp 150.000," tegasnya.

"Setiap malam saya keluar ke pasar cari helm, sampai ga enak sama istri, tapi dia paham. Setelah punya nama, terus perkembangannya banyak yang memesan helm dengan desain mereka," ucapnya.

Mendapat banyak pesanan, membuat Agung semakin tertantang. Namun di sisi lain ada ketakutan sebab dirinya tidak mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai proses pembuatan handmade hingga grafis.

"Banyak yang minta grafisnya seperti ini, warnanya seperti ini. Dulu saya takut karena enggak ada yang mengajari dan enggak ada big round di situ," ungkapnya.

Ketakutannya itu tak lantas membuat Agung mundur. Justru ketakutannya tersebut menjadi tantangan yang harus ditaklukkan. Dari belajar otodidak, akhirnya Agung mampu memenuhi permintaan pemesan hingga saat ini.

BERSAMBUNG: Helm Handmade, dari Tabung Gas Melon hingga Maaf Sudah Menikah

https://regional.kompas.com/read/2018/02/09/15193821/uniknya-helm-tabung-gas-melon-dari-yogyakarta-1

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke