Salin Artikel

Cerita Istri tentang Saat-saat Terakhir Guru di Sampang yang Dianiaya Siswanya

Isteri korban, Sianit Shinta (22), menuturkan, bahkan saat pulang dari sekolah, korban tidak pernah menceritakan kejadian yang menimpa dirinya.

Saat ditemui di kediamannya, Jumat (2/2/2018), Shinta mengatakan, korban langsung tidur setelah pulang dari sekolah. Setelah bangun, korban mengeluh sakit kepala. Shinta kemudian menanyakan penyebab suaminya sakit kepala.

'"Apa kamu jatuh dari motor atau jatuh kepleset?'" tutur Shinta mengulang pertanyaan kepada suaminya saat itu.

Budi kemudian menjawab pertanyaan isterinya bahwa dia dipukul oleh siswanya di sekolah. Seusai bercerita kepada isterinya, Budi tiba-tiba muntah dan minta untuk ditidurkan di ranjang tidurnya.

Shinta kemudian menggotong suaminya ke kamarnya lalu mencoba menghubungi dokter. Namun nomor dokter yang dicari di ponsel tidak ditemukan.

Karena korban sudah tidak sadarkan diri, korban kemudian dibawa ke Puskesmas Torjun. Karena pihak Puskesmas tidak mampu menangani korban, korban kemudian dirujuk ke RSUD Kabupaten Sampang.

Namun, rumah sakit tersebut juga mengaku tidak bisa menangani korban sehingga korban langsung dirujuk ke rumah sakit di Surabaya. Namun korban sudah meninggal dunia sekitar pukul 20.00 WIB.

Ayah korban, Mohamad Satuman Asyari, mengaku sangat terpukul atas peristiwa yang dialami anaknya. Namun peristiwa tersebut dianggapnya sebagai ujian bagi keluarganya.

"Saya ikhlas menerima ujian ini. Namun harapan saya agar Polisi bisa menyelesaikan kasus ini sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku," ungkap Satuman.

https://regional.kompas.com/read/2018/02/02/16490231/cerita-istri-tentang-saat-saat-terakhir-guru-di-sampang-yang-dianiaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke