Salin Artikel

Saat Gerhana Bulan, Kesenian Tradisional Ini Pun Tarik Perhatian Warga Makassar

Awalnya perhatian masyarakat terfokus menatap bulan dikelilingi cahaya cincin yang perlahan-lahan tertutup. Saat bulan tertutup penuh dan berwarna merah, tiba-tiba muncul kelompok seniman memainkan alat musik tradisional Makassar yang disebut dengan gandrang (gendang) dan pui-pui (trompet kecil).

Suasana pun terpecah, ada warga yang tetap mengamati bulan dan ada pula yang mengikuti acara teater kelompok seni itu.

Cuaca cerah membuat bulan yang tampak lebih besar dan berwarna merah darah terlihat dengan jelas.

"Untuk kondisi cuaca cerah, hanya berawan saja. Potensi hujan diprediksi hanya dini hari sampai pukul 03.00 Wita. Diperkirakan sampai gerhana bulan selesai pukul 23.00 Wita hanya berawan," kata Fachri, Kepala Balai Besar BMKG Wilayah IV Makassar.

Meski gerhana bulan total sudah berlalu, Fachri tetap mengimbau agar warga yang tinggal di pesisir mengantisipasi datangnya banjir air rob. Sebab, dampak dari gerhana bulan ini akan mengakibatkan pasang surut air laut hingga tanggal 2 Februari.

"Dari hasil pantauan BMKG, ketinggian air laut pada pukul 19.00 Wita mencapai 70 cm. Ketinggian maksimal pasang air di laut pukul 20.00 Wita malam, dengan kenaikan maksimal sekitar 1 meter dan gelombang 1,5 meter. Yang perlu diwaspadai untuk daerah pinggiran adalah banjir rob. Hujan di hulu menyebabkan banjir di sungai sehingga air di hilir tidak mengalir karena air laut naik," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/02/01/07094451/saat-gerhana-bulan-kesenian-tradisional-ini-pun-tarik-perhatian-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke