Salin Artikel

Bagi Anton Charilyan, Jadi Cawagub adalah Pengorbanan Besar

"Kalau bupati, gubernur (mencalonkan) hanya cuti, bisa balik lagi kalau kalah. Ini suatu pengorbanan besar bagi kami, karena kami harus mundur," kata Anton, saat menghadiri pelatihan kader PDI-P untuk saksi dalam pilkada, Minggu (21/1/2018), di Hotel Agusta, Cipanas, Garut.

Anton mengaku sudah mengajukan surat pengunduran diri dan tinggal menunggu nomor penetapan pengunduran diri. Saat ini pun, calon wagub yang diusung PDI-P ini sudah tidak lagi menggunakan fasilitas Polri, seperti rumah dinas.

Anton melihat bahwa undang-undang juga harus adil dan mau mempertimbangkan soal pencalonan anggota TNI-Polri yang diwajibkan untuk mundur. Menurut dia, UUD 1945 pun menegaskan semua warga negara punya hak untuk memilih dan dipilih.

Namun, Anton mengaku tidak merasa rugi harus mundur dari Polri saat maju dalam Pilkada Jabar 2018. Menurut dia, ini adalah pengabdian bagi masyarakat, bukan soal untung atau rugi.

"Saya sudah tidak punya apa-apa. Bukan soal untung-rugi, ini pengabdian untuk masyarakat. Ini juga amanah, amanah dari partai yang sangat besar," ujar Anton.

Anton memiliki jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Lemdiklat Polri. Pada Pilkada Jabar 2018, dia berpasangan dengan Mayjen Purn Tubagus Hasanudin yang juga Ketua DPD PDI-P Jawa Barat dan anggota DPR-RI.

Tb Hasanudin pun akan mundur dari jabatannya sebagai anggota DPR, sesuai aturan yang berlaku.

https://regional.kompas.com/read/2018/01/21/19475461/bagi-anton-charilyan-jadi-cawagub-adalah-pengorbanan-besar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke