Salin Artikel

Dibentak Petugas PT PP, Jurnalis Banyumas Boikot Acara Menaker di Terowongan Rel Ganda

Aksi pemboikotan itu terjadi lantaran para juru warta merasa kecewa setelah satu oknum petugas PT PP (Persero) Tbk sebagai rekanan pelaksana proyek terowongan mempersulit tugas peliputan.

Oknum petugas PT PP dianggap arogan dan justru melakukan kekerasan verbal berupa bentakan kepada wartawan saat ditanya perihal alat pelindung diri sebagai standard operational procedure (SOP) memasuki areal proyek.

Wartawan Media Indonesia, Liliek Dharmawan mengatakan, semula dia yang mengawali negosiasi dengan petugas Health, Safety, Environment (HSE) PT PP secara baik-baik. Alih-alih difasilitasi, sejumlah petugas berseragam merah itu menjawab dengan nada konfrontatif.

“Itu nanti kalau ada sisa (slot), karena mau buat rombongan tamu (Menaker),” kata Lilik menirukan jawaban salah satu petugas.

Fotografer LKBN Antara, Idhad Zakaria akhirnya berupaya untuk bernegosiasi dengan petugas PT PP agar wartawan yang berkepentingan mengambil gambar (fotografer dan televisi) tetap mendapat kuota masuk ke terowongan.

"Kalau 10 wartawan tidak boleh, lalu ada berapa orang yang boleh masuk?" ujar Idhad.

“Itu terserah Anda,” kata Idhad menirukan kata-kata petugas yang membentak itu. Idhad pun mengulangi pertanyaannya sampai lima kali sambil berharap ada solusi.

Namun petugas itu justru kembali membentak, “Saya sudah biasa menghadapi wartawan seperti ini!”

Setelah insiden itu, puluhan wartawan yang datang karena undangan itu pun sepakat meninggalkan lokasi liputan sekitar pukul 09.45 WIB. Ada dua orang petugas berseragam merah yang mengejar wartawan sampai ke tempat parkir untuk memohon maaf, tetapi para wartawan tetap pergi.

Sulitnya liputan proyek pembangunan terowongan jalur ganda baru tidak kali ini dialami oleh para wartawan di Banyumas. Pada 5 September 2017 lalu, para wartawan bersama PT Kereta Api Daop V Purwokerto juga berkunjung ke lokasi terowongan untuk mengetahui progres pembuatan terowongan, tetapi wartawan tidak mendapatkan data yang dibutuhkan terkait kedalaman terowongan.

Para wartawan lalu sempat mendatangi kantor Satuan Kerja (Satker) Kegiatan Jalur Ganda Purwokerto-Kroya Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Tengah Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan di Perumahan Limas Agung, Purwokerto, tetapi justru diminta membuat surat permohonan liputan kepada pusat.

Beberapa kali upaya sejumlah awak media, termasuk Harian Kompas untuk membuat dan mengirimkan surat permohonan peliputan dan data perkembangan terowongan kepada Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah di Jalan Prambanan Barat Raya, No 1A, Ngaliyan, Semarang pada Purwokerto, 15 Oktober 2017 melalui surat elektronik btpjateng@gmail.com namun tidak dijawab.

Wartawan Harian Kompas, W Megandika Wicaksono juga pernah menghubungi Humas Ditjen Perkeretaapian Joyce melalui pesan WhatsApp, tetapi responsnya kurang memuaskan. “Kami butuh waktu untuk cari info, akan kita info kalau sudah dapat," demikian jawaban Joyce.

Hingga saat ini, kata Megandika, data tersebut tidak diberikan.

Berita ini awalnya berjudul "Dibentak Petugas PT KA, Jurnalis Banyumas Boikot Acara Menaker di Terowongan Rel Ganda". Demikian koreksi telah dilakukan. Terima kasih.

https://regional.kompas.com/read/2018/01/16/23113111/dibentak-petugas-pt-pp-jurnalis-banyumas-boikot-acara-menaker-di-terowongan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke