Salin Artikel

Pengakuan ABK yang Kapalnya Terbakar di Perairan Lombok

Pelayaran dari Pelabuhan Indramayu menuju basecamp Teluk Benoa, Bali, sebelum ke Merauke, tak berjalan mulus. Saat itu para anak buah kapal (ABK) tengah istirahat dan sebagian sedang bersantai.

“Saya lagi main catur di kapal, tiba-tiba ada yang teriak, api dari cerobong, atap kapal langsung dilalap. Waktu itu saya tidak lompat, tapi berusaha padamkan api,” cerita Sanusi, Senin (11/12/2017).

Sepanjang usianya menjadi nelayan, pemuda tersebut baru kali ini mencoba peruntungan berlayar ke Papua. Demikian juga dengan sejumlah rekannya yang lain.

“Kami ini semua dari Indramayu, menghabiskan waktu di laut meninggalkan keluarga, sudah biasa, tapi tidak untuk celaka,” kata Diman, ABK lainnya.

Sementara itu, menurut Sutirman, nakhoda kapal berlogo 212 itu, mereka memang bertujuan mencari ikan di Jayapura dan bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan.

“Tapi, kalau kapal kami terbakar, terpaksa kami harus kembali lagi, menyusun rencana berikutnya,” kata Sutirman.

Para ABK mengatakan bahwa terbakarnya kapal mereka diduga karena terlalu panas di bagian teropong, dan apinya langsung melalap atap yang terbuat dari kayu berlapis fiber. Kebakaran itu bukan karena cuaca, gelombang pun tidak besar.

“Ini pertama kami menjajal ke Merauke, biasanya hanya di perairan Indramayu. Kami dengar ikan di Merauke melimpah,” ungkap Sutirman.

Sejuah ini semua awak kapal terbakar masih menunggu proses dipulangkan ke Indramayu melalui Pelabuhan Lembar.

https://regional.kompas.com/read/2017/12/11/19050671/pengakuan-abk-yang-kapalnya-terbakar-di-perairan-lombok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke