Salin Artikel

Usulkan Munaslub, Dedi Mulyadi Sebut Tunggu Perkembangan

Diskusi itu bertajuk "Memperkokoh Soliditas untuk Mencari Solusi Terbaik Guna Penyelamatan Partai Golkar" itu dihadiri sejumlah tokoh Partai Golkar.

Dedi mengaku kehadirannya ke diskusi itu untuk menangkap aspirasi seluruh kader partai. Sebab, sejauh ini aspirasi yang tumbuh di masyarakat, kata dia, menghendaki adanya perubahan.

"Sementara dari sisi organisasi memang, apabila 2/3 DPD I mengajukan, maka munaslub akan digelar. Dan, Ketua DPP Nurdin Halid tadi di situs media online telah menyatakan hal itu bisa dilakukan karena usulan itu sah yang dijamin AD/ART," kata Dedi.

Dedi menyatakan, sudah ada 20 DPD yang akan mengusulkan munaslub. Artinya, kata dia, tinggal tiga DPD I lagi untuk bisa mengusulkan munaslub tersebut. Menurutnya, ketiga DPD I itu pun sudah menyatakan pendapatnya untuk mendukung diadakannya munaslub.

"Insya Allah tidak terlalu lama akan kami sampaikan. Tidak usah disebutkan tenang saja. Mudah-mudahan minggu depan sudah selesai. Untuk pelaksanannya (munaslub) terserah DPP yang penting kita ajukan dulu," kata Dedi.

Terkait dengan adanya hasil rapat pleno kemarin, Dedi menyebut, hal itu tidak berkaitan dengan niat DPD I untuk mengusulkan munaslub. Sebab, hasil rapat pleno itu hanya meminta DPD untuk memahami putusan pleno.

"Artinya kalau usulan terpenuhi, hasil pleno tidak mempengaruhi karena usulan itu amanah AD/ART dan organisasi. DPP harus menggelar munaslub dan tidak ada kaitannya dengan menunggu hasil praperadilan (Setyo Novanto)," kata Dedi.

"Munaslub ini juga harus dilakukan karena Partai Golkar merupakan partai besar sekaligus partai pendukung Jokowi. Maka dari itu sebagai partai pendukung dan partai besar harus berbicarab soal wakil Jokowi pada 2019. Munaslub momentum untuk mendorong orang kita jadi wakil presiden," kata Dedi menambahkan.

https://regional.kompas.com/read/2017/11/26/12382091/usulkan-munaslub-dedi-mulyadi-sebut-tunggu-perkembangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke