Salin Artikel

PVMBG: Hujan Abu Vulkanik Landa Sejumlah Desa di Sekitar Gunung Agung

Daerah yang terkena hujan abu antara lain Desa Pidpid, Nawakerti, Bukit Galah, Sebudi dan Desa Abang. Desa-desa ini berada dalam radius bahaya Gunung Agung.

Hujan abu diketahui setelah adanya laporan dari sejumlah warga yang dekat dengan puncak kepada petugas pos pantau Gunung Agung.

Mendapat laporan warga, petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) langsung terjun ke lapangan untuk memeriksa kebenaran kabar itu.

Dari pengecekan ini, petugas PVMBG menemukan adanya abu vulkanik, tetapi dengan intensitas masih tipis.

"Tim Tanggap Darurat PVMBG sedang di lapangan dan sudah menemukan abu, tapi intensitas abu masih tipis," kata Kasubid Mitigasi Wilayah Timur PVMBG, Devi Kemal pada Selasa (21/11/2017) malam.

"Jadi semuanya tenang saja selama masih mengikuti rekomendasi PVMBG," kata Devi.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Gunung Agung tidak mengeluarkan abu vulkanik.

Hal ini dikatakan Sutopo menjawab beredarnya informasi dan postingan di media sosial bahwa Gunung Agung mengeluarkan abu vulkanik. Ramainya postingan tersebut mulai marak pasca-kenaikan level status Gunung Agung dari Waspada menjadi Siaga pada Senin (18/9/2017) malam.

"Berdasarkan laporan dari PVMBG dan pantuan visual dari Pos Pengamatan Gunung Api Agung, belum terjadi hujan abu," kata Sutopo, Selasa (19/9/2017).

Untuk diketahui Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, meletus sejak Selasa (21/11/2017) pukul 17.05 Wita. Letusan masih terus berlangsung.

Dari puncak gunung tampak menyembur asap kelabu dan abu tipis setinggi kurang lebih 500-700 meter yang tertiup angin ke arah timur dan tenggara.

https://regional.kompas.com/read/2017/11/22/05054871/pvmbg-hujan-abu-vulkanik-landa-sejumlah-desa-di-sekitar-gunung-agung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke