Salin Artikel

Tak Ada Kendaraan, Pendamping Desa di Perbatasan Jalan Puluhan Kilometer

Ia bertugas di empat desa di Kecamatan Lumbis. Kecamatan tersebut sangat jauh, sehingga tidak ada kendaraan yang beroperasi. 

"Jarak antardesa bisa belasan kilo. Terpaksa kita jalan atau jadi wanita melambai, cari tumpangan seperti kalau ada truk sawit kita numpang," ujarnya, Selasa (21/11/2017).

Jarak antara rumah dan empat desa yang mencapai lebih dari 100 kilometer, membuat Nora harus merogoh kocek lebih dalam. Setidaknya ia mengeluarkan hampir Rp 800.000 ke setiap desa. Padahal honor yang ia dapat setiap bulan hanya Rp 2.450.000.

"Honor Rp 2.450.000, di mana Rp 450.000 merupakan biaya operasional. Cukup ga cukup ya dicukup-cukupin saja," tuturnya. 

Nora berharap, pemerintah daerah memberikan anggaran lebih untuk operasional pendamping lokal desa yang berada di wilayah terpencil. Adanya kendaraan operasional juga dipastian akan sangat membantu kelancaran pengawasan pelaksanaan ADD.

“Yang utama ada kendaraan operasional karena jauhnya jarak antardesa. Atau ada perbedaan dana operasional karena selama ini, mau di kota atau di pelosok sama saja,” imbuh Nora.

https://regional.kompas.com/read/2017/11/21/12034501/tak-ada-kendaraan-pendamping-desa-di-perbatasan-jalan-puluhan-kilometer

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke