Salin Artikel

Indonesia Berpotensi Simpan 17 Persen Karbon Biru Dunia

Pengurangan dilakukan sebagai bagian dari strategi pengurangan risiko bencana dalam menghadapi perubahan iklim. Kebijakan ini ditegaskan dalam Nationally Determined Contribution (NDC).

Target penurunan emisi terbesar dibebankan pada sektor kehutanan,  termasuk hutan mangrove.

“Ekosistem pesisir,  termasuk mangrove, rawa, dan padang lamun dikenali sebagai penyerap dan penyimpan karbon alami dalam jumlah besar dan dalam waktu yang lama,” kata Yus Rusila Noor, Head of Programme Wetlands International Indonesia, Jumat (3/11/2017).

Yus Rusila Noor menjelaskan, karbon yang tersimpan di ekosistem tersebut sering disebut sebagai Blue Carbon (karbon biru).

Indonesia Blue Carbon Strategy Framework (IBCSF) mencatat, luas areal mangrove di Indonesia mencapai 3,2 juta hektar atau terluas di dunia. Dengan angka tersebut, mangrove Indonesia berpotensi menyimpan karbon sebesar 950 MgC ha-1.

“Padang lamun memiliki potensi penyimpanan sebesar 119,5 MgC ha-1. Data yang sama menunjukkan bahwa potensi total penyimpanan karbon biru di Indonesia sebesar 3,4 gigaton atau setara dengan 17 persen simpanan karbon biru secara global,” ungkap Yus Rusila Noor.

Dari hitungan tersebut, kegiatan penghentian laju kerusakan mangrove di Indonesia dapat menyumbang 25 persen dari target NDC Indonesia di tahun 2020.

Selain penyerap karbon, mangrove juga berfungsi sebagai pelindung pesisir. Habitat keanekaragaman hayati bernilai komersial serta penunjang mata pencaharian masyarakat pesisir.

Fakta lain yang diungkap Yus Rusila Noor adalah kerusakan ekosistem pesisir cenderung sangat tinggi,  hingga mencapai 4 kali lipat dari kerusakan yang terjadi di hutan hujan tropis.

Laju kerusakan  ini menyumbang 42 persen dari emisi karbon biru secara global atau setara dengan emisi dari 11 juta kendaraan per tahun.

https://regional.kompas.com/read/2017/11/03/13002661/indonesia-berpotensi-simpan-17-persen-karbon-biru-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke