Salin Artikel

Kronologi Tenggelamnya Kapal Nelayan di Perairan Pulau Komodo

Kapolres Manggarai Barat AKBP Supiyanto mengatakan, kecelakaan laut itu terjadi pada Rabu (18/10/2017) sekitar pukul 15.30 Wita.

Kapal milik Abu Lili itu digunakan sehari-hari untuk memancing atau menjala ikan di perairan Pulau Komodo.

"Tujuh nelayan itu berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Sampai saat ini mereka masih hilang," kata Supiyanto kepada Kompas.com, Kamis (19/10/2017).

Tujuh nelayan itu, yakni Abu lili (Kapten), Samsul (kru kapal), Ki (kru kapal), Bonto (kru kapal), Masnun (kru kapal), Sala (kru kapal) dan Ahmad (kru kapal).

Kejadian itu, lanjut Supiyanto, bermula ketika tim penyelamat dari SAR dan polisi mendapat informasi via telepon dari seorang warga Kampung Air, Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, yang bernama Hama.

Hama menyampaikan bahwa kapal Rajawali saat ini sudah tenggelam di perairan Pulau Komodo yang diakibatkan oleh cuaca buruk dan gelombang tinggi.

Sekitar pukul 15.50 Wita, Tim SAR gabungan sebanyak tujuh orang dan ditambah satu Anggota TNI AL menuju lokasi terjadinya kecelakaan laut tersebut untuk mengevakuasi kru kapal dengan menggunakan speedboat milik Basarnas Kabupaten Manggarai Barat.

Sampai saat ini, tim gabungan masih berada di lokasi kejadian bersama pemilik kapal sehingga belum bisa diperoleh informasi nilai kerugian akibat kejadian tersebut.

Terdapat perbedaan keterangan antara pihak polisi dan SAR mengenai jumlah penumpang kapal. Polisi menyebutkan ada tujuh nelayan, sedangkan SAR menyebutkan 6 nelayan.

https://regional.kompas.com/read/2017/10/19/16234031/kronologi-tenggelamnya-kapal-nelayan-di-perairan-pulau-komodo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke