Salin Artikel

Sampel Tanah dan Batu dari Lokasi Bencana Gerakan Tanah di Cianjur Diperiksa

Pada hari pertama ini, tim yang berjumlah enam anggota langsung dibagi dua. Tim pertama memeriksa lokasi bencana di Kampung Sukarama dan tim dua ke Kampung Cibuluh dan Sinarpusaka.

"Kami sudah mengambil sampel tanah dan bebatuan untuk menilai kerentanan di lokasi tersebut," kata Ketua Tim Pemeriksaan Gerakan Tanah di Cianjur Selatan, Yukni Arifianti, kepada Kompas.com setlah pemeriksaan ke lokasi, Kamis petang.

Dia menuturkan, bencana gerakan tanah yang terjadi di Desa Waringinsari ini termasuk campuran karena gerakan tanah ada gerakan tanah lambat ditandai rayapan dan cepat, yaitu longsoran.

"Kalau lambat tadi ditemukan rayapan karena ditemukan semua ada endapan, amblasan dan retakan. Tadi ditemukan terutama di permukiman dan persawahan," tuturnya.

"Kalau yang cepat, tadi ditemukan longsoran besar di sepanjang jalan. Selain itu ditemukan di mahkota-mahkota longsoran," sambungnya.

Yukni menjelaskan, pemicu terjadinya bencana gerakan tanah karena hujan. Sedangkan penyebabnya tipe bebatuan dan tanah, tata guna lahan serta lerengan yang terjal.

"Pada intinya lokasi-lokasi yang kita lewati masih kemungkinan terjadi, kalau hujan lagi. Hujan kecil pun bisa terjadi, karena tanah sudah rekah sehingga resapan lebih cepat," pungkasnya.

Rencananya, pemeriksaan bencana gerakan tanah oleh Tim Badan Geologi di Desa Waringinsari akan dilanjutkan besok Jumat (6/10/2017). Tim juga akan memeriksa atau mengkaji longsoran yang terjadi di Gunung Salem di Kampung Nangkakembang.

https://regional.kompas.com/read/2017/10/05/19052921/sampel-tanah-dan-batu-dari-lokasi-bencana-gerakan-tanah-di-cianjur-diperiksa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke